Ramai di media sosial terkait biaya hidup di Ibu Kota Nusantara (IKN) lebih mahal dibandingkan Jakarta. Dalam unggahan tersebut, dikatakan bahwa kontrakan atau kos-kosan tembus Rp 5 juta per bulan.
Melalui akun X @kegblgnun****, biaya sewa kos di IKN tembus Rp 5 juta per bulan. Adapun yang menawarkan Rp 55 juta per tahun sudah termasuk air dan Rp 80 juta per tahun sudah termasuk kasur.
"Kalau nggak kerja di IKN. Nggak bakalan tahu kalau ternyata biaya hidup di sana lebih mahal dari Jakarta. Cari kosan harganya selangit," tulis caption dalam unggahan tersebut, dikutip Rabu (27/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula yang menawarkan Rp 2,5 juta per bulan. Saat melihat bentuknya, kontrakan itu hanya kamar sederhana dengan lantai keramik biasa.
Fasilitas kamar mandinya hanya bak kecil dan WC jongkok. Bahkan atapnya tidak ada plafon, hanya kerangka kayu dengan atap galvalum.
Baca juga: Apa Benar Belum Ada yang Investasi di IKN? |
5 Fakta Biaya Hidup di IKN:
1. Biaya Sewa Rumah yang Mahal
Salah satu warga asal Samarinda, Kalimantan Timur bernama Dini mengakui harga sewa rumah di daerahnya terbilang cukup mahal. Dia juga menyewa rumah di Samarinda dengan harga Rp 85 juta per bulan.
Menurutnya, rumah yang disewa juga bukan tergolong rumah mewah. Letaknya pun bukan berada di tengah perkotaan. Dini bilang pemiliknya sudah ingin menaikkan harga sewa menjadi Rp 100 juta/tahun.
"Di sini apa-apa serba mahal. Saya belanja ke warung beli ayam 1 ekor, lombok dikit, tahu kering 20 biji, sama printilan kecil-kecil bayarnya Rp 114.000," katanya kepada detikcom, Rabu (27/12/2023).
Dini mengaku justru membeli di ritel atau supermarket justru lebih murah daripada di pasar. Misalnya, untuk harga ayam di ritel hanya Rp 55 ribu per ekor untuk ayam besar dan Rp 32 ribu per ekor untuk ayam kecil.
2. Adanya Biaya Logistik
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan biaya sewa yang tinggi disebabkan oleh harga lahan di daerah tersebut yang juga mulai naik dan mahal.
"Komponen bangun konstruksi lebih mahal karena biaya logistik didatangkan wilayah luar Kalimantan terutama Sulawesi. Kan di sana (Kalimantan) nggak ada industri-industri besi dan baja, nggak ada," kata Tauhid kepada detikcom, Rabu (27/12/2023)
Dia menambahkan biaya hidup di pulau tersebut tinggi, terutama untuk sektor pangan.
Tauhid menilai hal ini disebabkan karena pulau tersebut tidak memproduksi bahan baku pangan, melainkan mendatangkan langsung dari Pulau Jawa maupun Pulau Sulawesi. Alhasil, ada tambahan biaya logistik menuju pulau tersebut.
"Betul (biaya hidup yang serba mahal). Pertama, pangan ya sebagian bahan baku pangan di Kalimantan itu didatangkan dari Jawa atau Sulawesi. Sehingga karena biaya logistiknya mahal otomatis harga komoditas itu mahal," jelasnya.
3. Banyak Pengusaha
Menurut Tauhid, Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Timur termasuk dalam daerah penghasil migas dan perkebunan. Dengan demikian, banyak warga sana yang menjadi pengusaha sehingga penghasilannya pun jauh lebih besar daripada upah minimum provinsi (UMP).
"Di sana daerah orang kaya karena banyak owner kebun dan tambang jadi otomatis mahal. Jadi, misalnya di Jakarta gaji Rp 5 juta, di sana nggak ada artinya karena living cost-nya mahal. Masyarakat punya hasil kebun, hasil tambang, hasil migas itu mudah dapat uang," ujarnya.
4. Biaya Hidup
Berdasarkan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistika (BPS), Kabupaten Penajam Paser Utara masih menjadi kabupaten dengan biaya hidup terendah, yakni Rp 5,84 juta per bulan.
Adapun salah satu kabupaten di Kalimantan Timur, Kabupaten Berau menjadi kabupaten dengan biaya hidup tertinggi, yakni sebesar Rp 8,03 juta per bulan. Sementara itu, kota Balikpapan menjadi kota dengan nilai konsumsi tertinggi di Pulau Kalimantan sebesar Rp 9,86 juta per bulan.
Berdasarkan paparan data BPS, terjadi peningkatan pola konsumsi di sejumlah kelompok komoditas. Di antaranya, makanan, minuman, dan tembakau; transportasi; pendidikan; dan penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Adapun komoditas bensin meningkat cukup signifikan. Sementara, tarif listrik, sewa rumah, dan beras tetap menjadi komoditas dengan menempati peringkat 4 terbesar.
5. UMP
IKN terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Berdasarkan catatan detikcom, upah minimum provinsi (UMP) Kalimantan Selatan tahun 2024 sebesar Rp 3.282.812, Kalimantan Barat sebesar Rp 3.702.616, Kalimantan Utara sebesar Rp 3.361.653, dan Kalimantan Timur sebesar Rp 3.360.858. Adapun besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Kalimantan Timur beragam.
Sementara itu, Adapun besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) di Kalimantan Timur beragam.
Dikutip dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur, Kabupaten Berau menjadi daerah dengan UMK tahun 2024 paling tinggi, yakni Rp 3.832.297. Sementara Kabupaten Paser menjadi daerah dengan UMK paling rendah, Rp 3.372.362.
Adapun, besaran UMK di IKN menjadi daerah dengan UMK kedua paling tinggi di Kaltim. Tercatat, UMK di Kabupaten Penajam paser Utara tahun 2024 sebesar Rp 3.715.817.
Besaran UMK di Kalimantan Timur 2024:
- Kota Balikpapan: Rp 3.324.273
- Kota Bontang: Rp 3.419.108
- Kota Samarinda: Rp 3.497.124
- Kabupaten Kutai Kartanegara: Rp 3.536.506,
- Kabupaten Kutai Barat: Rp 3.711.017
- Kabupaten Kutai Timur: Rp 3.515.324
- Kabupaten Paser: Rp 3.372.362
- Kabupaten Paser Utara: Rp 3.715.817
- Kabupaten Berau: Rp 3.832.297
(ara/ara)