Raksasa mesin pencari asal China, Baidu, membatalkan rencana akuisisi US$ 3,6 miliar atau setara Rp 55,65 triliun (kurs Rp 15.460) dari bisnis live streaming JOYY Inc di Nasdaq, China. Informasi ini diumumkan perusahaan dalam pengajuan ke bursa saham Hong Kong, Senin kemarin.
Kegagalan kesepakatan tersebut membayangi ambisi Baidu untuk mendiversifikasi pendapatannya. Adapun usulan untuk mengakuisisi bisnis siaran langsung JOYY yang dikenal sebagai YY Live ini mengudara pada tahun 2020 silam.
Dilansir dari Reuters, Selasa (2/1/2023), Baidu melalui afiliasinya, Moon SPV Ltd, mengakhiri perjanjian pembelian saham dengan JOYY karena persyaratan penutupan kesepakatan dirasa belum sepenuhnya dipenuhi hingga akhir tahun 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan juga mengungkapkan, salah satu syarat yang dimaksud tersebut ialah mendapatkan persetujuan peraturan yang diperlukan dari otoritas pemerintah.
Sebelumnya, Reuters sempat melaporkan pada 2021 silam bahwa regulator antimonopoli China kemungkinan besar tidak akan menyetujui kesepakatan tersebut. Pasalnya, Beijing sendiri berupaya meningkatkan kendali atas perusahaan yang mengumpulkan data konsumen dalam jumlah besar dan menghentikan praktik monopoli.
JOYY sendiri merupakan platform streaming langsung sosial terkemuka di Tiongkok dan telah berkembang secara global, dengan pengguna aktif bulanan global mencapai 277 juta.
Dalam pernyataan terpisah yang dirilis pada Senin malam, JOYY mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari nasihat hukum dan akan mempertimbangkan semua opsi terkait pembatalan kesepakatan tersebut.
(shc/das)