Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, melayat ke rumah duka Rizal Ramli di Jakarta Selatan. Sandiaga menilai Rizal Ramli sebagai tokoh pemikir ekonomi yang berpihak kepada rakyat.
Menurutnya bangsa Indonesia sangat kehilangan mantan Menko Kemaritiman itu. Sandiaga sempat mengungkap pesan yang disampaikan Rizal Ramli terhadap perekonomian Indonesia.
"Selalu dia bilang kepentingan nasional Undang-undang 1945 pasal 33. Itu yang selalu dia ingatkan kepada saya," katanya di rumah duka, Rabu (3/1/2024).
Dikutip dari situs DPR RI, bunyi pasal tersebut menegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Makna yang terkandung dalam ayat yakni sistem ekonomi yang dikembangkan seharusnya tidak basis persaingan.
Sandiaga juga menyampaikan pandangan Rizal Ramli terkait proyek reklamasi. Sang 'Rajawali Ngepret' itu menegaskan reklamasi harus memberi dampak positif bagi rakyat kecil.
"Jadi waktu saya berjuang saat di 2017 dia ingatkan gimana nanti reklamasi itu harus memberikan dampak positif kepada rakyat kecil. Dan juga waktu di 2019 saat dia menjadi penasihat utama Prabowo-Sandi dalam bidang ekonomi," ujarnya.
Sandiaga juga melihat sosok Rizal Ramli sebagai orang yang visioner dengan pikiran-pikiran yang tidak mainstream. Hal tersebut pada akhirnya menimbulkan diskursus yang sebenarnya menarik bagi bangsa Indonesia.
Sandiaga Uno dan Rizal Ramli juga sama-sama berada di Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (ASPRINDO). Keduanya memperjuangkan pengusaha nasional berperan lebih besar untuk mencapai Indonesia Emas.
"Kami sama-sama di ASPRINDO memperjuangkan bagaimana pengusaha-pengusaha nasional bisa mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan Indonesia, khususnya untuk mencapai Indonesia Emas 2045," imbuhnya.
Adapun komunikasi terakhir yang dilakukan keduanya adalah melalui WhatsApp pertengahan 2023. Menurut Sandiaga, Rizal Ramli jatuh sakit pada November dan harus dirawat. Namun Rizal Ramli dinilai tidak ingin merepotkan orang lain sehingga tidak memberi kabar.
"Setelah bulan November itu berhenti nggak pernah posting lagi di grup WA, biasanya dia sangat rajin posting-posting. Ternyata beliau sudah dirawat dan setelah berjuang 2 bulan, beliau nggak mau merepotkan jadi nggak memberi kabar," sebutnya.
"Jadi kita sepertinya memang beliau tidak ingin ditengok dan tidak ingin merepotkan banyak orang, dan salut sama pendirian dan komitmen beliau untuk Indonesia dan merah putih," pungkasnya.
(ily/ara)