Beberkan Capaian Kemendag di 2023, Zulhas: 2024 Kita Optimistis & Waspada

Beberkan Capaian Kemendag di 2023, Zulhas: 2024 Kita Optimistis & Waspada

Hana Nushratu Uzma - detikFinance
Jumat, 05 Jan 2024 09:54 WIB
Kemendag
Foto: Dok. Kemendag

Sementara itu, impor secara kumulatif selama Januari-November 2023 mencapai USD 202,78 miliar atau turun 6,80% (YoY). Nilai impor nonmigas Indonesia pada periode tersebut adalah USD 170,32 miliar dengan tiga negara asal impor nonmigas utama Tiongkok, Jepang, dan Thailand.

Zulhas menyampaikan Kemendag terus mendorong kinerja ekspor melalui kemudahan dan kepastian hukum. Pada 2023, Kemendag menerbitkan dua Permendag mengenai ekspor. Keduanya adalah Permendag Nomor 22 Tahun 2023 tentang Barang yang Dilarang untuk Diekspor dan Permendag Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.

Selain itu, Kemendag mendorong pemberian stimulus bagi pelaku usaha dan eksportir untuk kemudahan ekspor dengan menghapus biaya pembelian Formulir Surat Keterangan Asal (SKA). Ketentuan ini diatur dalam Permendag Nomor 34 Tahun 2023 tentang Perubahan Keempat atas Permendag Nomor 24 Tahun 2018 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk Barang Asal Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, terkait impor, Kemendag menata kembali kebijakan impor berupa pengawasan impor dari post-border ke border. Diatur pula relaksasi atau kemudahan impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ketentuan-ketentuan ini tertuang dalam Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

"Impor ditata dan ekspor dipermudah karena kita ingin melindungi UMKM dan industri dalam negeri," kata Zulhas.

Upaya Buka Pasar Baru dan Promosi Perdagangan

ADVERTISEMENT

Zulkifli Hasan mengatakan untuk meningkatkan efektivitas perdagangan Indonesia di tengah perlambatan ekonomi, Indonesia menjalin beberapa perjanjian perdagangan dengan negara-negara mitra. Perjanjian perdagangan akan berkontribusi menciptakan pasar baru untuk meningkatkan ekspor.

"Pada 2023, kita telah membuka akses pasar sebagai upaya menciptakan pasar baru. Presiden perintahkan agar tidak tergantung pada pasar tradisional," kata Zulhas.

Terdapat tiga perjanjian yang diimplementasi pada 2023. Perjanjian Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) diimplementasikan per 1 September 2023. Selain itu, perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Indonesia-Korea CEPA diimplementasikan per 2 Januari 2023.

Sementara itu, beberapa perjanjian perdagangan yang telah diselesaikan pada 2023 adalah Protokol Pertama Perubahan ASEAN-Hong Kong FTA (AHKFTA) dan Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Ditandatangani pula sejumlah perjanjian perdagangan yaitu Indonesia-Malaysia Border Trade Agreement (BTA), International Coffee Agreement (ICA) 2022, dan Protokol Kedua Perubahan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Pada 2023, Indonesia mendapatkan mandat untuk menjadi tuan rumah ASEAN atau memegang Keketuaan ASEAN 2023. Keketuaan Indonesia di ASEAN juga memberikan capaian penting di bidang perdagangan dengan penyelesaian tujuh prioritas ekonomi ASEAN.

Menurut Zulhas, misi dagang berperan dalam promosi ke pasar-pasar tujuan ekspor nontradisional. Misi dagang ke Arab Saudi pada Januari 2023 telah menghasilkan kontrak kerja sama senilai USD 155,7 juta. Misi dagang ke Mesir pada Mei 2023 juga berhasil membukukan potensi transaksi senilai USD 859 juta.

Selain itu, promosi produk Indonesia melalui pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada 18 Oktober-18 Desember 2023 menghasilkan total transaksi USD 30,5 miliar. Capaian ini melampaui target TEI ke-38 yang ditetapkan sebesar USD 11 miliar. Tiga negara dengan nilai transaksi tertinggi di TEI adalah India dengan total USD 7,58 miliar, Malaysia USD 6,32 miliar, dan Tiongkok USD 5,59 miliar. Ketiganya mencakup 63,9 persen dari total transaksi di TEI ke-38.


Hide Ads