Beberkan Capaian Kemendag di 2023, Zulhas: 2024 Kita Optimistis & Waspada

Hana Nushratu Uzma - detikFinance
Jumat, 05 Jan 2024 09:54 WIB
Foto: Dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak semua pemangku kepentingan dan masyarakat melihat sektor perdagangan secara optimistis dalam menyambut 2024. Menurutnya, di tengah ketidakpastian global tahun 2023, Indonesia tetap berhasil mencatatkan sejumlah capaian signifikan di sektor perdagangan.

Beberapa capaian yang dimaksud adalah keberhasilan pemerintah menjaga inflasi, kembali tercapainya surplus perdagangan sepanjang tahun, hingga kebijakan-kebijakan yang semakin berpihak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan dalam 'Konferensi Pers Capaian Kinerja Perdagangan 2023 dan Outlook Perdagangan 2024', Kamis (4/1) di kantor Kemendag, Jakarta.

"Memasuki 2024, kita menatap optimistis namun tetap waspada terhadap tantangan di masa depan. Prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai organisasi internasional menunjukkan adanya perlambatan," ujar Zulhas, dalam keterangannya, Jumat (5/1/2023).

"Namun, kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20 persen di 2024. Kunci peningkatan kinerja perdagangan 2024 adalah kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan pers," sambungnya.

Ia juga menyampaikan inflasi terprediksi akan cukup terkendali di kisaran 1,5-3,5% sesuai target 2024. Pemerintah akan berupaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas sesuai target 2,5-4,5% walaupun ada tantangan harga komoditas dunia yang masih cukup landai.

"Ketidakpastian perekonomian dan perdagangan selama 2023 antara lain diwarnai tensi geopolitik, perubahan iklim, serta krisis pangan dan energi. Di tengah kesulitan itu, kami bersyukur data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Desember 2023 sebesar 0,41 persen," ucap Zulhas.

"Artinya, pemerintah berhasil mengendalikan persediaan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Natal dan Tahun Baru," lanjutnya.

Menurut Zulhas, surplus neraca perdagangan untuk periode Januari-November 2023 juga perlu dilihat sebagai sebuah pencapaian di tengah ketidakpastian global.

"Selain itu, kita masih bisa mencatat surplus perdagangan positif USD 33,63 miliar pada periode Januari-November 2023 sebagaimana disampaikan BPS," ungkap Zulhas.

Zulhas juga mengungkapkan pihaknya turut berperan dalam perumusan dan implementasi kebijakan yang melindungi UMKM dan hak konsumen.

Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Selain itu, Kemendag juga menjalankan pemusnahan pakaian bekas (thrifting).




(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork