Ada AI hingga Hoax, Ini Daftar Ancaman Paling Berbahaya 10 Tahun ke Depan

Ada AI hingga Hoax, Ini Daftar Ancaman Paling Berbahaya 10 Tahun ke Depan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 14:16 WIB
OJAI, CALIFORNIA - JUNE 21: An aerial view of cattle grazing amid drought conditions on June 21, 2022 near Ojai, California. According to the U.S. Drought Monitor, most of Ventura County is currently under extreme drought conditions. California is now in a third consecutive year of drought amid a climate-change fueled megadrought in the Southwestern United States. (Photo by Mario Tama/Getty Images
Ilustrasi perubahan iklim/Foto: Mario Tama/Getty Images
Jakarta -

Sepanjang tahun lalu, masalah geopolitik dan perang menjadi momok bagi dunia. Konflik yang terjadi di berbagai negara selama 2023 itu berdampak meluas, bahkan pada sisi ekonomi dunia.

Jika ditarik ke belakang, konflik yang terjadi di antaranya perang antara Rusia dan Ukraina, perang antara Palestina dan Israel. Tantangan kondisi menurunnya ekonomi pasca dampak COVID-19 juga masih terasa.

Namun, ancaman pada 2024 disebut akan berbeda dengan tahun lalu. Hal ini diungkapkan berdasarkan survei World Economic Forum (WFE) dalam sebuah laporan Global Risks Perception Survey (GRPS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil survei tersebut mencatat, ancaman dunia dalam jangka panjang atau 10 tahun ke depan bukan lagi perang, tetapi cuaca ekstrem. Perubahan cuaca yang ekstrem ini ditakutkan akan berdampak pada krisis material secara global.

Salah satu cuaca ekstrem yang menjadi perhatian dan ancaman dunia adalah El Nino atau cuaca panas ekstrem. Kondisi cuaca tersebut bisa berdampak luas, misalnya kekeringan yang bisa menyebabkan produksi pangan atau pertanian gagal panen. Hal ini tentu akan berdampak pada pasokan pangan dunia.

ADVERTISEMENT

Dalam laporan WEF tersebut diungkapkan bahwa El Nino akan berlangsung sampai Mei 2024. Ancaman ini juga dipandang sebagai ancaman terparah kedua risiko selama jangka waktu dua tahun ke depan.

Ancaman berikutnya adalah berubahnya perubahan pada sistem bumi. Hal ini juga menjadi dampak dari perubahan iklim di bumi. Fenomena pemanasan global diperkirakan akan semakin mengancam hingga tahun 2030.

Kemudian, menurunnya keanekaragaman hayati juga dinilai akan mengancam kondisi dunia. Berbagai ancaman tersebut disebut merupakan risiko yang ditakutkan juga oleh pengusaha swasta.

Ancaman berikutnya adalah, kekurangan sumber daya alam, misinformasi dan disinformasi, dampak buruk dari teknologi AI, migrasi paksa, ketidakamanan dunia maya, polarisasi masyarakat, hingga polusi.

Masalah misinformasi dan disinformasi atau hoaks juga menjadi ancaman utama pada dua tahun ke depan. WEF mengungkap masalah tersebut akan berpengaruh pada masa-masa politik di banyak negara.

Karena seperti diketahui, diperkirakan berbagai negara memasuki tahun politik, termasuk Bangladesh, India, india, Meksiko, Pakistan, Inggris, dan Amerika. Misinformasi dan disinformasi kerusuhan yang diakibatkannya bisa saja terjadi berkisar dari protes dengan kekerasan dan kejahatan rasial hingga sipil konfrontasi dan terorisme.

(ada/eds)

Hide Ads