Begini Contoh Nyata Greenflation yang Disinggung Gibran di Debat Cawapres

Begini Contoh Nyata Greenflation yang Disinggung Gibran di Debat Cawapres

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 22 Jan 2024 12:35 WIB
Economy chart: Rising Arrow, France Flag and Euro Banknotes
Ilustrasi - Foto: Getty Images/Javier Ghersi
Jakarta -

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto memberikan sejumlah contoh greenflation atau inflasi hijau. Istilah greenflation dimunculkan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres semalam.

Djoko menerangkan, greenflation merupakan istilah yang mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa akibat transisi ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan atau netral karbon. Greenflation dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti pajak karbon, permintaan bahan mentah dan energi yang tinggi, serta pembatasan produksi yang berpolusi.

Ia menyebut, contoh greenflation ialah kaitannya dengan harga lithium yakni bahan baku untuk membuat baterai mobil listrik. Harga lithium sempat meningkat sebesar 400% pada tahun 2021 dan diperkirakan akan terus naik seiring dengan permintaan global yang meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga aluminium, yang digunakan untuk menghasilkan energi surya dan angin, naik dua kali lipat antara tahun 2021 dan 2022, dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Hal ini disebabkan oleh keputusan China, yang memproduksi 60% dari seluruh aluminium, untuk membatasi produksi pabrik baru yang berpolusi tinggi," terang Djoko dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

Berikutnya, kebijakan pajak karbon di Prancis yang menyebabkan harga bahan bakar melambung tinggi.

ADVERTISEMENT

"Kebijakan pajak karbon di Prancis, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menyebabkan harga bahan bakar naik dan memicu gerakan protes rompi kuning," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, ada beberapa cara mengatasi greenflation. Sebutnya, meningkatkan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi terbarukan yang lebih murah dan bersih.

"Mendorong inovasi teknologi dan penelitian yang dapat menurunkan biaya produksi dan konsumsi barang dan jasa yang ramah lingkungan," katanya.

Kemudian, melakukan kerja sama untuk mengatur pasar karbon hingga memberikan insentif untuk sektor yang berkontribusi pada transisi hijau.

"Melakukan kerjasama internasional dan regional untuk mengatur pasar karbon, menghapus subsidi energi fosil, dan memberikan insentif bagi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap transisi hijau," katanya.

Simak juga Video: Mengenal Istilah Greenflation yang Jadi Senjata Gibran di Debat Cawapres

[Gambas:Video 20detik]




(kil/kil)

Hide Ads