Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Ia menyebut revitalisasi ini merupakan respons cepat pemerintah atas keluhan masyarakat pasca terbakarnya Pasr Natar pada Desember 2022 lalu.
Dalam kegiatan yang berlangsung Kamis (25/1), Zulhas menjelaskan pembangunan Pasar Natar ini berlangsung pada 28 Desember 2023-23 September 2024.
"Beberapa kali saya dan Pak Jokowi datang ke Lampung untuk melihat fasilitas seperti Pasar Natar dan kondisi jalan. Pemerintah pusat mendengar langsung keluhan masyarakat mengenai kebakaran Pasar Natar. Kemudian dengan cepat merespons pembangunan kembali Pasar Natar karena pasar ini menjadi andalan pedagang dan masyarakat," ungkap Zulhas dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1/2024).
Zulhas menerangkan pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar bertujuan menjadikan pasar ini sebagai ikon bisnis, sehingga Pasar Natar mampu menggerakkan perekonomian Kabupaten Lampung Selatan.
Ia pun berpesan agar para pedagang Pasar Natar yang telah memiliki lapak, unit, maupun ruko dapat menempati Pasar Natar yang sudah jadi terlebih dahulu. Setelah itu, diikuti oleh pedagang yang baru.
"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan Pasar Natar. Pembangunan ini kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan para pedagang. Pesan saya, pedagang yang sudah ada terlebih dahulu akan didahulukan, kemudian pedagang baru," harapnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan Pasar Natar dirancang dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat, sehingga fasilitasnya dapat bersaing dengan pasar modern. Pasar Natar juga akan memiliki berbagai fasilitas untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pengunjung.
Adapun revitalisasi Pasar Natar ini dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 44 miliar. Pembangunan Pasar Natar mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Pasar Natar dibangun di atas lahan seluas 6.462 meter persegi. Nantinya, pasar ini akan mampu menampung 800 pedagang, 496 lapak, 286 kios, serta 18 ruko.
Jumlah pedagang ini telah terdata sesuai nama dan alamat sebagai pedagang tetap dan tambahan. Pedagang Pasar Natar menjual komoditas barang kebutuhan pokok, sayur, buah-buahan, hingga fesyen.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi Kemendag dan Kementerian PUPR atas bantuan dan kepercayaan dalam pembangunan Pasar Natar.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar. Melalui revitalisasi pasar ini, kita berupaya menciptakan pasar tradisional yang lebih modern, nyaman, dan ramah pengunjung. Semoga pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar membawa perubahan positif bagi kemajuan perdagangan di Kabupaten Lampung Selatan," terang Arinal.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Essy Asiah menjelaskan proses pembangunan dan revitalisasi ini direspons cepat oleh pihaknya setelah menerima keluhan masyarakat Lampung Selatan.
"Dalam waktu yang cukup singkat, Kementerian PUPR menyiapkan perencanaannya, kemudian melakukan lelang. Alhamdulillah, bisa kontrak di 28 Desember 2023 atau akhir masa anggaran," tutur Essy.
"Kontrak pembangunan pasar Rp 44,42 miliar dimenangkan PT Karya Bangun Mandiri Persada. Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu. Walaupun memiliki waktu yang singkat dalam pembangunan, Kementerian PUPR tetap mengedepankan tepat kualitas, tepat mutu, tepat biaya seefisien mungkin, tepat manfaat, dan tepat administrasi," ungkapnya.
Sebagai informasi, seremoni peletakan batu pertama pembangunan dan revitalisasi Pasar Natar ini turut dihadiri oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto dan Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik Sri Sugy Atmanto.
Pada lokasi peletakan batu pertama, Pemkab Lampung Selatan dan Pemprov Lampung secara simultan menginisiasi pasar murah bagi masyarakat. Pasar murah tersebut menjual 900 paket beras ukuran 5 kilogram yang per kilonya dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900/kg.
Selain pasar murah, ada juga penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 400 paket beras 5 kilogram. Penyaluran beras SPHP ditujukan sebagai upaya pengendalian inflasi untuk 15 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung.
Simak Video "Video: Kemendag Kejar Produsen yang Sunat Takaran Minyakita"
(ega/ega)