Masih Perang Lawan Rusia, Ukraina Bongkar Korupsi Senjata Rp 632 Miliar

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 29 Jan 2024 15:45 WIB
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Jakarta -

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengungkapkan kasus korupsi pembelian senjata bernilai US$ 40 juta atau setara Rp 632 miliar (kurs Rp 15.815). Skandal korupsi ini dilakukan oleh karyawan perusahaan pemasok senjata dan pejabat Kementerian Pertahanan.

Penggelapan dana ini dialokasikan untuk membeli 100.000 mortir untuk perang dengan Rusia. Kasus ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Ukraina.

"Menurut penyelidikan, mantan dan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan serta pimpinan perusahaan afiliasi terlibat dalam penggelapan tersebut," kata manajemen SBU dikutip dari Reuters, Senin (29/1/2024).

SBU menjelaskan perjanjian telah disepakati dengan perusahaan pemasok senjata, Lviv Arsenal pada Agustusan 2022 lalu dengan pembayaran dimuka. Kemudian diketahui sejumlah dana ditransfer ke rekening luar negeri. Namun, tidak ada senjata yang diberikan.

Adapun lima orang yang berasal dari Kementerian maupun perusahaan pemasok senjata telah diduga sebagai pelaku kasus tersebut. Salah satu tersangka ditahan saat melintasi perbatasan Ukraina.

Korupsi di kalangan militer telah menjadi isu yang sangat sensitif di Ukraina. Pasalnya, negara tersebut sedang berupaya menjaga moral masyarakat di masa perang dan mengajukan diri untuk bergabung dengan 27 negara Uni Eropa.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov diberhentikan pada bulan September lalu karena berbagai kasus korupsi. Meskipun ia tidak dituduh melakukan korupsi secara pribadi, beberapa kasus menimpa militer di bawah kepemimpinannya. Satu kasus soal penyediaan makanan bagi pasukan dan kasus lainnya soal pengadaan pakaian yang sesuai untuk prajurit.




(rrd/rir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork