Ekonomi RI Baru Bisa Tembus 6% 4 Tahun Lagi

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 01 Feb 2024 08:30 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia baru bisa tembus 6% pada empat tahun lagi atau 2028. Setiap tahun konsisten tumbuh naik namun tidak signifikan.

Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan pada 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 4,7-5,5%, naik dibandingkan proyeksi di 2023 yang sebesar 4,5-5,3%.

"Meskipun kita dengan berhati-hati, kita optimistis bagaimana pertumbuhan ekonomi dari angka-angka proyeksi kami terus menunjukkan peningkatan. Tahun ini kita perkirakan 4,7-5,5%," kata Aida dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 yang dilihat virtual, Rabu (31/1/2024).

"Kalau dilihat dari angka-angkanya terus mengalami peningkatan sehingga di medium term-nya dia sudah menuju kepada 5,3-6,1%," tambahnya.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 itu ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang akan berada pada kisaran 4,6% sampai dengan 5,4%, naik dari perkiraan pada 2023 sebesar 4,5% sampai dengan 5,3%.

Lalu investasi yang pertumbuhannya 5% sampai 5,8% dari 2023 yang pertumbuhannya diperkirakan hanya 4,1% sampai 4,9%. Serta, impor naik sedikit pertumbuhannya menjadi minus 1,1% sampai minus 0,3% pada 2024 dari 2023 minus 2,9% sampai minus 2,1%.

Sementara itu, konsumsi pemerintah akan sedikit turun pada 2024 menjadi 2,8-3,6% pada 2024, dari 2023 perkiraannya 2,9-3,7%, serta ekspor yang juga terus merosot menjadi minus 0,4% sampai dengan positif 0,4% dari 2023 minus 0,5% sampai positif 0,3%.

Adapun untuk 2025, Aida memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali naik ke kisaran 4,8% sampai dengan 5,6%, lalu semakin tumbuh kencang pada 2028 dengan pertumbuhan di kisaran 5,3% sampai dengan 6,1%.

Pertumbuhan ekonomi sampai level 6% itu dinilai bisa tercapai jika kondisi stabilitas terjaga baik dari sisi internal maupun eksternal. Setidaknya ada tiga faktor risiko yang akan mengganggu stabilitas itu ke depan.

Risiko itu di antaranya yakni tekanan dari tingkat suku bunga acuan bank sentral global yang masih akan tinggi, risiko geopolitik, hingga skenario hard landing.

"Komposisi dari pertumbuhan ekonomi nanti akan berasal dari permintaan domestik. Untuk itu Indonesia harus bisa menjaga konsumsi dan investasi. Medium term kita harus menuju ke arah 6%," tegas Aida.

Capaian Ekonomi RI Termasuk yang Terbaik

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 akan berada di sekitar 5%. Ia mengajak semua pihak bersyukur atas capaian tersebut karena termasuk salah satu yang terbaik.

"Syukur, bersyukur, bersyukur, Indonesia adalah one of the best economic performance of the world. InsyaAllah tahun lalu pertumbuhan kita sekitar 5%," kata Perry dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 yang dilihat virtual, Rabu (31/1/2024).

Inflasi Indonesia yang mencapai 2,61% di 2023 juga disebut merupakan salah satu yang terendah di dunia. Sebelumnya Indonesia disebut hanya kalah dari Jepang, Arab Saudi, Italia dan China.

"Rupiah apresiasi, kredit tumbuh 10%, digitalisasi luar biasa. Bersyukur atas capaian kita bersama, ekonomi Indonesia one of the best in the world," tambahnya.

Sebagai bentuk rasa syukur, BI meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia bertajuk 'Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional'. Laporan tersebut sebagai wujud transparansi publik yang memuat evaluasi dan kinerja BI selama 2023, serta prospek perekonomian dan arah kebijakan BI di 2024.

"Koordinasi dan transparansi pada publik, itulah komitmen kami untuk mencapai kredibilitas kebijakan kami, independensi, konsistensi, koordinasi, dan transparansi kebijakan, kredibilitas kebijakan," bebernya.

Menghadapi 2024, BI mengaku tetap optimis bahwa capaian akan lebih baik, namun tetap waspada. Komitmen untuk memperkuat bauran kebijakan juga akan terus dilakukan di tahun ini.

"Komitmen kami untuk terus memperkuat, koordinasi, sinergi, kolaborasi, karena hanya itulah kita bisa melangkah ke depan dengan optimis dan waspada," pungkasnya.

Lihat juga Video: Jokowi Ungkap Perang Hamas-Israel Bisa Bikin Harga Minyak Dunia Naik






(aid/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork