Petani asal Cikarang, Cahya (52) berkesempatan berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam kesempatan itu ia mengeluhkan kebijakan impor beras pemerintah yang dilakukan saat panen raya.
Cahya mengatakan kebijakan impor beras pemerintah saat panen raya membuat harga beras lokal menjadi turun. Padahal di momen itu mereka berharap bisa mendapat untung besar.
"Kenapa pada saat panen raya pemerintah itu melakukan impor beras. Kan ini menjadi persoalan untuk petani karena harga menurun, kasihan. Mereka itu berharap saat panen raya harga lumayan gitu lho," kata Cahya kepada Airlangga dalam acara Gebyar Diskon Pupuk di Gudang Lini III Cikarang Bekasi (Pupuk Indonesia/PKC/C375), Jawa Barat, Minggu (4/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjawab itu, Airlangga menekankan bahwa impor beras dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras. Apalagi ada ancaman El Nino, jika impor beras tidak dilakukan maka harga beras diklaim akan lebih melonjak.
"Oleh karena itu pemerintah melakukan impor agar cadangan beras pemerintah minimal 1,2 juta, karena kalau tidak 1,2 juta dengan kena El Nino harga beras bisa melonjak. Dengan itu pemerintah impor untuk menjaga stabilitas harga beras," jelas Airlangga.
Airlangga juga membantah jika impor beras dilakukan saat panen raya. "Pemerintah tidak impor saat panen. Jadi impornya pemerintah saat panen turun," ucapnya.
Selain lewat impor, upaya stabilitas harga beras dilakukan pemerintah dengan memberikan bansos pangan beras 10 kg untuk 22.004.077 penerima sampai Juni 2024.
Simak juga Video 'Jokowi Curhat ke Petani, Jadi Pemerintah Maju-Mundur Dimarahi':