Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan program penangkapan ikan terukur (PIT) bakal membuka peluang investasi dari hulu ke hilir. Bahkan diyakini adanya efek ekonomi berganda (multiplier effect) pembukaan 60 ribu lapangan kerja baru.
Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, TB Haeru Rahayu menjelaskan bahwa peluang investasi penangkapan ikan terukur sangat luas. Mulai dari industri penangkapan dan pengangkutan ikan, pengolahan ikan hingga kegiatan ekspor produk perikanan.
"Penangkapan ikan terukur ini juga akan menyerap tenaga kerja di berbagai industri perikanan dan tidak menutup kemungkinan pengembangan wisata bahari," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, KKP mengestimasi kebijakan PIT akan menciptakan efek ekonomi berganda atau multiplier effect. Bakal ada 60 ribu lebih lapangan kerja yang tercipta karena kebijakan PIT.
"Estimasi potensi multiplier effect pada zona 3 penangkapan ikan terukur akan menyerap 60.000 lebih tenaga kerja. Selain itu akan tumbuh juga industri lain seperti galangan kapal, unit pengolahan ikan, pabrik es, BBM hingga air bersih," paparnya.
Lebih lanjut, TB menjelaskan implementasi PIT bakal diterapkan di 6 zona di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) Indonesia, khususnya di dua lokasi percontohan dalam zona 3 PIT pada tahun 2024.
Untuk mendukung implementasinya, KKP pun menghadirkan modeling kampung nelayan modern (kalamo). Salah satunya di Desa Samber-Binyeri, Papua, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada November 2023.
Nilai pengembangan kalamo mencapai Rp 22,1 miliar. Pada 2024, KKP mencanangkan pembangunan kalamo di 10 lokasi berbeda di sejumlah provinsi.
"Dengan adanya kalamo ini, kita harapkan pendapatan masyarakat akan meningkat dengan adanya perbaikan berbagai fasilitas, seperti dermaga, tempat pelelangan ikan, cold storage, pabrik es hingga sentra kuliner," pungkasnya.
Lihat juga Video: KKP Amankan Kapal Berbendera Belanda yang Angkut Pasir Laut di Perairan Jakarta