Harga Beras Menggunung, Pedagang Bingung Cari Untung

Harga Beras Menggunung, Pedagang Bingung Cari Untung

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 09 Feb 2024 06:00 WIB
Pekerja melakukan aktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (17/10/2023). Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Selasa (17/10/2023) naik Rp 40 jadi Rp 13.210 per kg beras medium. Dan, naik Rp 20 ke Rp 14.970 per kg beras premium. Data diakses pukul 12.47 WIB.
Ilustrasi/Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Harga beras premium terpantau makin naik saat libur Isra Miraj dan Cuti Bersama Imlek 2024 di sejumlah pasar di Jakarta Selatan. Sejumlah pedagang mengaku sulit mendapat untung imbas hal tersebut.

detikcom mengunjungi dua pasar yang terletak di Jakarta Selatan pada Kamis (8/2/2024). Menurut keterangan sejumlah pedagang, harga beras, khususnya jenis premium, melonjak tinggi selama dua minggu terakhir.

Di Pasar Kebayoran Lama, seorang pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku menjual harga beras premium di angka Rp 15.600/kg. Ia mengatakan hanya menjual jenis beras ini saja dan tidak menjual beras SPHP karena lebih diminati masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang lainnya, Percy, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras terjadi dalam kurun dua minggu terakhir. Pada pekan ketiga Januari, harga beras premium berkisar di angka Rp 15.300/kg, namun harganya kini menyentuh Rp 15.800/kg.

"Kalau beras per-kilo untuk jenis IR 64 (premium) harganya 15.800/kg. Rata-rata pedagang sekarang di angka segini menjualnya. Di kampung saja sudah Rp 15 ribu apalagi di Jakarta," terangnya saat ditemui detikcom.

ADVERTISEMENT

"IR 64 ini jenis Pulen. Sementara IR 42, jenis Pera, itu sekarang 15.700/kg. Buat jenis medium itu Rp 15.100/kg," bebernya.

Percy sendiri menjelaskan kenaikan terjadi di tingkat distributor. Namun imbas hal itu, ia mengaku banyak menerima keluhan dari para pembeli khususnya pelanggan tetap.

Menyiasati hal itu, Percy lantas menempuh sejumlah cara. Cara pertama, ia mencoba menjelaskan situasi itu terhadap para pembeli. Cara kedua, Percy harus rela menjual beras dengan harga rugi.

"Banyak banget yang mengeluh, kalau langganan itu pasti. Tapi kalau naikin langganan kan mereka kabur? Jadinya kita tahan harga. Saya jual rugi," tuturnya.

Adapun agar tidak terlalu merugi, Percy mengaku memenuhi stok beras jauh-jauh hari. Hal ini dilakukannya guna memitigasi fluktuasi kenaikan dan penurunan harga beras.

Pasalnya, Percy memprediksi harga beras akan turun ketika libur Isra Miraj dan Cuti Bersama Imlek 2024 berakhir. Harga beras pun diprediksinya turun lebih jauh lagi setelah pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Saya mencoba untuk stok banyak dulu awal bulan, ketika sudah lewat Pemilu dan hari raya baru saya berani stok lagi. Biar ga beli mahal. Istilahnya jualan sisa kemarin karena saya yakin habis Pemilu harga turun. Masa kita beli mahal terus dijual saat harganya sudah turun? tentu kita tidak mau rugi," tuturnya.

Sementara di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Fitri penjual Toko Mustopa, menjelaskan tokonya tidak berupaya untuk menyiasati situasi yang ada. Satu-satunya langkah yang ditempuhnya adalah mencoba menjelaskan situasi tersebut kepada pelanggan.

Fitri mengaku tidak mencoba stok beras jauh-jauh hari karena khawatir kualitas beras akan turun ketika disimpan terlalu lama.

"Cara kayak gitu nggak berani, stok harian aja tapi secukupnya. Kita mengalir saja," jelasnya.

Di toko, Fitri mengaku menjual beras premium di angka Rp 15.000/kg. Harga ini meningkat Rp 2.000 jika dibandingkan dua minggu terakhir.

"Rp 15.000/kg mas. Dulu per kilogram Rp 13.000. Naiknya dua minggu terakhir. Mudah-mudahan harga beras ini cepat turun karena pelanggan juga banyak mengeluh," ujar dia.

Menurut data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Kamis (8/2) pukul 12.30 WIB, harga beras premium cenderung meningkat mulai akhir Januari sampai Februari.

Di DKI Jakarta, rata-rata harga beras meningkat dari harga Rp 15.100/kg (Januari) menjadi Rp 15.670/kg (Februari) di tingkat eceran. Sementara secara nasional, rata-rata harga beras premium berkisar di angka Rp 15.640/kg, dengan harga tertinggi berada di Papua Tengah (Rp 23.390) dan harga terendah di Gorontalo (Rp 14.520).

(eds/eds)

Hide Ads