Stok Beras Premium Langka, Pengusaha Waswas Masyarakat Panic Buying

Stok Beras Premium Langka, Pengusaha Waswas Masyarakat Panic Buying

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 09 Feb 2024 19:45 WIB
Produk beras premium di beberapa minimarket terpantau kosong. Beras menjadi barang yang langka dalam waktu seminggu terakhir.
Foto: Herdi Alif Al Hikam
Jakarta -

Produk beras premium mulai mengalami kelangkaan di beberapa minimarket, di supermarket pun beras dibatasi pembeliannya meskipun barangnya tersedia cukup banyak. Asosiasi Pengusaha Ritel Modern Indonesia (Aprindo) mengakui saat tengah sulit mendapatkan beras premium.

Ketua Umum APRINDO, Roy Mandey, menyampaikan peritel mulai kesulitan mendapatkan pasokan beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kilogram.

Menurutnya, keterbatasan pasokan beras tersebut disebabkan oleh kurangnya stok beras karena belum masuk masa panen raya. Roy sendiri memperkirakan masa panen baru akan terjadi pada pertengahan bulan Maret 2024.

"Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara supply dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET beras pada pasar ritel modern," ujar Roy Mandey dalam keterangannya, Jumat (9/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga memohon agar pemerintah merelaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Acuan untuk bahan pokok penting dalam waktu tertentu. Relaksasi HET dilakukan agar peritel dapat membeli bahan pokok penting dari para produsen yang sudah menaikkan harga beli selama sepekan terakhir ini sebesar 20-35% dari harga sebelumnya, termasuk untuk produk beras.

"Ini dilakukan untuk mencegah kekosongan atau kelangkaan atas bahan pokok penting tersebut pada gerai ritel modern di Indonesia, yang bilamana kelangkaan terjadi maka akan bermuara kepada panic buying konsumen, yang akan berlomba membeli bahkan menyimpan bahan pokok & penting karena khawatir barang akan habis dan situasi harga yang tidak stabil," papar Roy.

ADVERTISEMENT

Roy menyatakan pihaknya tidak dapat mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan produsen. Pasalnya harga ditetapkan oleh produsen sebagai sektor hulu yang selanjutnya mengalir kepada sektor hilir melalui jaringan distribusi, untuk selanjutnya dibeli atau dibelanjakan oleh masyarakat pada gerai ritel modern dengan HET yang ketat.

(hal/eds)

Hide Ads