Kisah Pedagang di Sekitar Industri PT GNI, Kini Bisa Bangun Bisnis Kosan

Kisah Pedagang di Sekitar Industri PT GNI, Kini Bisa Bangun Bisnis Kosan

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Rabu, 14 Feb 2024 09:41 WIB
Suwardi, Penjual Siomay di Sekitar Lingkar Industri PT GNI
Suwardi, Penjual Siomay di Sekitar Lingkar Industri PT GNI (Foto: GNI)
Jakarta -

Matahari belum menampakkan keseluruhan warna terangnya, namun Suwardi sudah sibuk menyiapkan dagangannya. Setelah matahari mulai tinggi, pembeli pun semakin ramai.

Ada yang membeli untuk dibungkus, ada pula yang membeli untuk dimakan langsung. Diketahui Suwardi ini merupakan salah satu penjual siomay yang ada di sekitar kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).

Warga yang tinggal di Desa Bunta ini mengungkapkan suasana seperti ini ia rasakan hampir setiap hari. Sejak pagi hingga siang hari, dagangannya habis diburu dan dipenuhi para pembeli dari karyawan PT GNI maupun masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga bercerita pertumbuhan pendapatannya semenjak berjualan siomay tersebut.

"Saya sudah berjualan selama 4 tahun, saya mulai berjualan siomay semenjak adanya PT GNI. Sebelum ada PT GNI saya hanya berkebun," ungkapnya dalam keterangannya, dikutip Rabu (14/2/2024).

ADVERTISEMENT

"Setelah saya berjualan ini, pendapatan saya juga meningkat, banyak sekali perubahan termasuk penghasilan. Saat ini saya sudah bisa membuat kos-kosan," imbuhnya.

Ia menambahkan, penghasilannya sekarang sudah meningkat sehingga dia bisa membuat dan menyediakan jasa kos-kosan. Diakuinya sejak PT GNI masuk ke Bunta semakin banyak masyarakat yang terbantu dalam bidang ekonomi.

"Saya melihat adanya peluang dari banyaknya karyawan PT GNI, akhirnya saya berjualan di sekitar sini. Saya tidak perlu jauh-jauh berkebun, cukup mangkal di depan perusahaan, cepat habis,"katanya.

Komitmen Dorong Perekonomian Masyarakat

Sejalan dengan upaya pemerintah yang terus mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, PT GNI turut berkomitmen untuk berkontribusi positif dan memberikan dampak yang signifikan dalam percepatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan terbukanya lapangan pekerjaan.

Menurut data BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2023 tembus 5,04% secara tahunan (year on year/YoY). Secara kumulatif, ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 tumbuh 5,05%. Khusus di provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah membukukan pertumbuhan ekonomi 20,49% dan 11,91%.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan pertumbuhan ekonomi hingga dua digit tersebut diakibatkan oleh kebijakan hilirisasi, terutama hilirisasi nikel. Hal ini tidak terlepas dari peran serta PT GNI.

Hingga saat ini, PT GNI telah menyerap belasan ribu tenaga kerja Indonesia dan akan terus meningkat hingga puluhan ribu tenaga kerja. Jumlah ini mencapai lebih dari 90 persen dari kebutuhan tenaga kerja Indonesia yang akan menempati posisi pekerjaan seluruh lapisan hingga tenaga manajerial di smelter.

PT GNI pun terus aktif merekrut karyawan, termasuk bekerja sama dengan kepala desa di sekitar lokasi pabrik untuk menyelenggarakan perekrutan karyawan.

Karena hal ini juga banyak multiplier effect yang ditimbulkan, mulai dari munculnya UMKM di sekitar lingkar industri, penyedia jasa-jasa seperti kos-kosan, rumah makan, dan lain-lain.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan pengembangan PT GNI tidak lepas dari peran serta seluruh masyarakat sekitar maupun nasional yang tumbuh dan berkembang bersama PT GNI.

"Perkembangan PT GNI hingga saat ini, tidak terlepas dari peran dan kinerja terbaik dari belasan ribu karyawan. Ini merupakan wujud implementasi dari prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan yang kami lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di dalam negeri," tutup Mellysa.

(ncm/ega)

Hide Ads