Di tengah perekonomian yang melambat, kini China menghadapi tren baru. Generasi muda di China lebih senang menjalani hari dengan hal-hal yang disukai alih-alih bekerja keras.
Salah satunya adalah Chu Yi. Perempuan yang berusia 23 tahun ini memilih resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya di perusahaan fesyen daripada harus sering bekerja lembur. Selain itu, alasannya resign adalah tidak menyukai atasannya.
"Bagi saya, bekerja tidak ada artinya. Sebagian besar pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan atasan dan membuat atasanmu bahagia. Jadi aku memutuskan untuk tidak mau bekerja," kata Chu Yi dikutip dari Reuters, Kamis (12/2/2024).
Sekarang, dia bekerja di salah satu perusahaan travel di mana waktu kerjanya hanya sehari dalam seminggu. Akhirnya, perempuan yang tinggal di Shanghai ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan rebahan dan juga belajar membuat tato.
Dengan waktunya yang luang itu, Chu Yi sekaligus bisa mengambil magang selama enam bulan sebelum menjadi seniman tato penuh waktu. Saat ini Chu Yi merasa bahagia, meskipun upahnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Gaji saya saat ini, meski tidak banyak, cukup untuk menutupi biaya sehari-hari. Waktu luang jauh lebih berharga daripada beberapa ribu yuan," jelasnya.
Dia bukanlah satu-satunya menjadi kaum rebahan, meskipun belum ada data pasti mengenai berapa banyak generasi muda lebih memilih keluar dari pekerjaan. Meski begitu, tingkat pengangguran generasi muda di China mencapai rekor tertinggi pada Juni 2023 lalu, sebesar 21,3%.
Ada sekitar 280 juta anak muda Tiongkok seperti Chu Yi, di mana lahir antara tahun 1995-2010. Survei menunjukkan Generasi Z ini adalah generasi paling pesimis di antara semua kelompok usia di negara tersebut.
Asisten Profesor Sosiologi Universitas Michigan Zhou Yun mengatakan meskipun tampaknya beberapa generasi muda memilih untuk tidak ikut serta dalam persaingan perusahaan, pesimisme mereka terhadap masa depan tidak dapat diabaikan.
"Ketika perekonomian Tiongkok melambat dan persaingan mencari kerja tetap ketat, hal ini menjadi tantangan generasi muda untuk mengatasi kesenjangan sosial, mengawasi jalannya politik, dan suramnya prospek ekonomi," kata Zhou
Perpaduan semua hal ini membuat generasi muda seperti Chu memprioritaskan kesejahteraan dan kepentingan mereka daripada mendapat tekanan tanpa akhir saat bekerja perusahaan.
Lihat juga Video: Melihat Jutaan Warga China Mudik Jelang Imlek 2024
(das/das)