Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap saat ini harga gabah mulai mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.000 sampai Rp 8.600 per kilogram (kg). Kini harga gabah telah di level Rp 7.100/kg.
Hal ini terjadi karena menurutnya sudah ada beberapa daerah yang mengalami panen, seperti Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Demak, dan Sumatera Selatan.
"Untuk beberapa wilayah sudah mengalami panen, daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Demak, itu panen, Sumatera Selatan, itu pangen. Dan harga gabah sendiri sudah terkoreksi. Mulai dari Rp 8.600, Rp 8.000, rata-rata nasional hari ini Rp 7.100/kg," kata dia ditemui di Hotel Margo City Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 68 Daerah Berstatus Rawan Pangan! |
Karena jika harga gabah menurun, maka beras akan ikut terkoreksi. Hal ini bisa terjadi tentunya jika sudah banyaknya panen padi di semua wilayah produksi.
"Biasanya kalau harga beras itu, apa kata harga gabah. Jadi kalau harga secara mudahnya 2 kali. Kalau harga gabahnya Rp 8.000, maka harga beras itu akan Rp 16.000. Nah kita harapkan dengan harga gabah yang sekitar 7.000, itu artinya bisa mengoreksi harga beras yang ada di pasar," jelasnya.
Namun saat ini diakui harga beras masih mahal dan memicu inflasi. Arief menyebut, jika ada harga beras di level Rp 13.000, maka itu merupakan beras operasi pasar dari pemerintah.
"Jadi kalau melihat harga beras yang hari ini harganya di bawah Rp 13.000 itu adalah beras intervensi dari pemerintah. Karena nggak mungkin penggiling padi bisa memproduksi beras dengan harga di bawah itu tanpa bantuan beras Bulog untuk makan provinsi," pungkasnya.
Sebelumnya, Arief meyakini, harga beras akan berangsur turun saat panen raya tiba. Dia menyebut, saat ini sudah ada sejumlah daerah yang sudah panen meski belum banyak.
"Sudah ada yang mulai panen, di Demak, Ngawai, Sragen, Jawa Timur, Tulungagung, itu sudah mulai panen," kata Arief kepada detikcom, Sabtu (24/2/2024).
Arief menyebut, saat ini rata-rata harga gabah di level Rp 8.000 sampai Rp 8.500/kg. Di sejumlah tempat yang sudah mulai panen, harga gabah mengalami penurunan ke angka Rp 7.000/kg.
(ada/rrd)