Bisnis rental PlayStation (PS) sempat booming pada awal tahun 2000-an kini mulai meredup, dan hanya menyisakan sedikit pemilik usaha yang masih bisa bertahan. Lantas bagaimana nasib usaha yang satu ini sekarang?
Berikut 4 fakta usaha rental PS yang masih bertahan hingga sekarang:
1. Rental PS Masih Eksis Hingga Sekarang
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang operator rental PS 3 dan 4 di kawasan Bintara, Bekasi Barat, bernama Andi mengaku hingga saat ini usaha rental PS masih cukup diminati meski sudah tidak sepopuler dulu.
Menurutnya hal ini dapat terjadi karena sensasi saat bermain PS masih belum bisa digantikan sepenuhnya oleh permainan lain, termasuk mobile game. Sehingga banyak di antara mereka yang masih mengunjungi rental PS bahkan sudah menjadi pelanggan tetap.
"Sensasi main game PS sama di HP kan beda. Memang kalau dari awal hobi main PS ya nggak bakal lepas sih," katanya kepada detikcom, ditulis Minggu (3/3/2024).
Sementara itu operator rental PS 3 dan 4 lain di kawasan Kranji, Bekasi Barat, yang kerap disapa dengan Toper juga mengatakan bermain PS memiliki sensasi kesenangannya sendiri.
Kemudian dirinya juga menilai hingga saat ini masih terdapat banyak game PS yang lebih menarik untuk dimainkan, daripada game mobile. Menurutnya kondisi inilah yang membuat eksistensi bisnis ini sebenarnya masih cukup menjanjikan.
"Mungkin ya, menurut saya yang pertama feel-nya (saat bermain) dan yang kedua itu kalau main PS game-nya itu lebih menarik. Banyak game PS yang nggak ada di HP. Contohnya kaya GTA 5, banyak peminatnya kan, itu nggak ada di HP," kata Topan.
2. Bukan Bocil, Ternyata Ini Pelanggan Setia Rental PS
Andi mengatakan anak-anak kecil atau mereka yang masih duduk di bangku sekolah memang salah satu pengunjung yang sering datang. Khususnya para pelanggan ini datang sehabis pulang sekolah atau saat liburan.
Meski begitu mereka bukanlah pengunjung atau pelanggan setia usaha ini. Sebab menurut Andi, mereka yang datang ke rental PS mayoritas merupakan orang-orang usia muda yang sudah bekerja.
Di sisi lain, Topan juga mengaku sebagian besar pelanggannya bukanlah anak kecil atau anak usia sekolah, melainkan mereka yang sudah bekerja.
"Orang yang sudah kerja butuh hiburan pasti pas malam datang ke sini, sudah ada pelanggan tetapnya kok, karena kadang ada yang pulang malam tuh, ya capek balik ke rumah mending main ke sini aja, jadi sudah kaya keluarga aja," terangnya lagi.
Karena mayoritas pelanggan yang datang merupakan orang-orang yang sudah bekerja, Bisnis rental PS yang dijaganya hanya ramai di jam-jam tertentu. Sedangkan sisanya tidak menentu, cenderung sepi pelanggan.
3. Cara Rental PS Bertahan Biar Nggak Ditelan Zaman
Andi mengatakan jumlah atau variasi game yang dimiliki merupakan hal mutlak yang perlu diperhatikan. Kemudian ia mengaku harus memperhatikan kondisi peralatan bermain seperti PS, TV, hingga stik PS itu sendiri.
"Kaya stik PS gitu biasanya kita cek terus sih, kalau mulai ada masalah biasanya kita kumpulin dulu. Nanti sama bos-nya dibawa ke tempat service sekaligus berapa gitu, jadi nggak nunggu rusak. Itu bos emang sudah punya langganan (tempat service) sendiri sih," jelas Andi.
Di luar itu Andi juga menyebut rental PS yang dijaganya menyediakan minuman dingin dan makanan ringan bagi para pelanggan. Dengan begitu mereka tidak perlu repot-repot untuk meninggalkan tempat bermain hanya untuk membeli minum atau cemilan.
Secara terpisah, Topan juga mengiyakan yang sudah disampaikan sebelumnya, di mana fasilitas dasar seperti game serta kondisi PS dan stik-nya harus diperhatikan. Sebab ia sendiri mengaku sempat bekerja di rental lain yang saat ini sudah tutup karena sang pemilik lalai dalam memperhatikan hal ini.
"(Rental PS sebelumnya tutup) ya mungkin karena sepi peminat ya, dan di situ fasilitasnya kurang. Jadi di sana ada PS 3 doang dan terbatas cuma ada 3 (unit) doang, jadi orang mencari ke tempat yang lebih besar buat nikmatin feel-nya yang beda, lebih enak aja gitu," ujar Topan.
Kemudian rental PS yang dijaganya juga menyediakan minuman dingin dan makanan ringan hingga ada mie instan. Menurutnya layanan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan yang datang.
Namun tidak berhenti di sana, ia mengaku rental PS tersebut juga kerap mengadakan turnamen khususnya saat memasuki musim liburan. Hal ini dilakukan untuk memeriahkan rental dan mendatangkan pelanggan baru.
4. Omzet Rental PS Bisa Capai Jutaan/hari
Andi mengatakan pendapatan usaha ini sebenarnya tidaklah menentu. Namun biasanya para pelanggan yang datang akan lebih banyak di malam hari atau saat akhir pekan.
Dari sana ia mengaku saat rental PS ini sedang sepi, omzet yang didapat dalam satu shift berkisar di Rp 250-300 ribu. Kalau sedang ramai tentu omzet yang didapat bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Namun Andi menjelaskan pendapatan rental itu tidak serta-merta hanya berasal dari biaya sewa PS. Sebab rental PS itu juga menyediakan minuman dan makanan ringan untuk para pelanggan, sehingga sebagian omzet tadi berasal dari penjualan tersebut.
Sementara itu, Topan juga mengaku omzet harian usaha ini berbeda-beda di hari kerja dengan saat akhir pekan atau pada masa liburan. Namun ia tidak memungkiri jika sebagian besar pendapatan rental itu berasal dari biaya sewa PS semata.
"Omzet pendapatannya sih rata-rata dari makanan dan minuman juga," ucap Topan.
Topan menjelaskan untuk rental PS yang dijaganya itu biasanya memiliki 2 shift di hari kerja, di mana shift satu berjaga dari pukul 12.00 siang sampai pukul 20.00 dan untuk shift berikutnya dimulai dari pukul 20.00 tadi sampai pukul 04.00 dini hari.
Di hari kerja, omzet rental PS itu di siang sampai malam hari (shift 1) berkisar di Rp 200-300 ribu. Sedangkan untuk shift malam hingga subuh rental PS itu bisa meraup lebih banyak cuan di kisaran Rp 300-700 ribu.
Sedangkan saat di akhir pekan atau weekend, rental PS ini menghasilkan Rp 300-600 ribu. Sedangkan di malam hari bisa meraup omzet Rp 400-900 ribu. Namun khusus untuk biasanya rental PS ini akan buka 24 jam yang secara otomatis membuat jumlah pengunjung yang datang bisa lebih banyak.
(kil/kil)