Empat Mata Bareng PM Kamboja, Jokowi Minta Komitmen Impor Beras

Empat Mata Bareng PM Kamboja, Jokowi Minta Komitmen Impor Beras

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 05 Mar 2024 19:30 WIB
Jokowi bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Australia.
Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt Melbourne. Kedua pimpinan negara membahas soal kerja sama ekspor impor bahan pangan, Jokowi meminta Kamboja untuk mau mengekspor berasnya ke Indonesia.

Jokowi mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang. Kedua perjanjian itu berisi kesepakatan harga dan jumlah beras yang akan diimpor oleh Indonesia dari Kamboja.

"Implementasi MoU Pertanian juga perlu segera didorong khususnya tindak lanjut peningkatan kapasitas manajemen pertanian, irigasi, serta investasi pengolahan dan penyimpanan beras," kata Jokowi dalam keterangan resmi, Selasa (5/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan dilakukan di sela-sela gelaran KTT Khusus ASEAN-Australia Pertemuan bilateral itu juga banyak membahas soal penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, khususnya dalam rangka menyambut perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.

Sebelumnya, akhir tahun lalu Indonesia sudah pernah melakukan impor beras dari Kamboja sebanyak 10.000 ton. Suplai beras Kamboja didatangkan untuk penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras yang masuk kala itu adalah yang pertama setelah MoU diteken kedua negara sejak 11 tahun lamanya.

ADVERTISEMENT

"Hari ini merupakan pertama kalinya Kamboja mengirimkan berasnya setelah adanya MoU sejak 11 tahun yang lalu. 11 tahun tidak ada yang bisa mengeksekusi Mou itu dan tidak satu butir pun beras masuk. Nyatanya ini bisa kita kerjakan dan akhirnya terjadi hari ini. Sekarang beras dari Kamboja ini bisa masuk dan berasnya sangat baik," ujar Arief dalam keterangannya saat meninjau Gudang Bulog Randu Garut di Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (2/11/2023) silam.

Untuk tahun 2024 sendiri, Indonesia mematok kuota impor beras tahun ini untuk kebutuhan reguler 2 juta ton. Namun seiring berjalannya waktu Kementerian Perdagangan mengatakan akan ada tambahan 1,6 juta ton, sehingga totalnya Indonesia memiliki rencana untuk melakukan impor 3,6 juta ton tahun ini.

(hal/rrd)

Hide Ads