Laut Merah Bergejolak, Kapal yang Melintas Kini Harus Punya Izin!

Laut Merah Bergejolak, Kapal yang Melintas Kini Harus Punya Izin!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 06 Mar 2024 10:42 WIB
Commercial ships are docked at the Houthi-held Red Sea port of Hodeidah, Yemen February 25, 2023. REUTERS/Khaled Abdullah/File Photo Purchase Licensing Rights
Ilustrasi - Foto: REUTERS/Khaled Abdullah/File Photo Purchase Licensing Rights
Jakarta -

Kapal yang berlayar di perairan Yaman harus mengantongi izin dari otoritas maritim yang dikuasai kelompok Houthi. Hal ini diumumkan oleh Menteri Telekomunikasi Houthi, Misfer Al-Numair pada hari Senin.

Sebagai informasi, Militan Houthi berulang kali meluncurkan drone dan rudal yang menyasar sejumlah kapal di Teluk Aden. Aksi yang dilakukan sejak pertengahan November 2023 ini diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang dibombardir Israel.

Serangan Houthi terjadi hampir setiap dan memaksa perusahaan pelayaran internasional mengubah rute perjalanan. Banyak kapal kini memilih jalur Afrika Selatan dengan durasi yang lama dan ongkos yang lebih mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami siap mengurus permintaan izin dan mengidentifikasi kapal-kapal dengan Angkatan Laut Yaman, dan kami konfirmasi jika hal ini adalah untuk keselamatan mereka," kata Al-Numair yang disiarkan Al Masirah TV, dikutip dari Reuters, Rabu (6/3/2024).

Di sisi lain Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah menurunkan pasukan untuk melawan Houthi. Apa yang terjadi di Yaman menambah kekhawatiran akan meluasnya gangguan stabilitas di Timur Tengah akibat konflik Israel-Palestina.

ADVERTISEMENT

Wilayah perairan yang terkena dampak perintah Yaman terbentang separuh hingga Selat Bab al-Mandab selebar 20 km (12 mil), lalu Laut Merah yang dipakai oleh 15% lalu lintas pelayaran dunia dari atau menuju ke Terusan Suez.

Dalam kondisi normal, lebih dari seperempat kargo peti kemas global, termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi, melintasi Terusan Suez.

Sementara itu, Mantan Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengaku ragu jika gencatan senjata terjadi di Gaza, Houthi akan menghentikan serangan mereka. Ia menduga aksi Houthi akan berlanjut di Laut Merah.

"Mereka mungkin menyukai gagasan mengendalikan jumlah pengiriman melalui Laut Merah, dan akan melanjutkannya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan," ujar dia.

(ily/kil)

Hide Ads