Impor beras yang dilakukan pada 2023 termasuk penugasan yang diberikan kepada Perum Bulog 3 juta ton. Impor tersebut dilakukan untuk pasokan cadangan beras pemerintah (CBP).
CBP berfungsi untuk menjaga atau intervensi stok dan harga. Jika harga beras tinggi di pasaran, maka CBP akan digelontorkan untuk menekan harga atau memberikan pilihan kepada masyarakat agar mendapatkan beras murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Indonesia sebenarnya merupakan produsen beras terbesar ke-4 dunia. Menurut The United States Department of Agriculture (USDA), pada 2022 produksi beras Indonesia mencapai 31,5 juta ton dengan jumlah konsumsi 30 juta ton, sehingga ada surplus sekitar 1 juta ton.
Sementara Vietnam dan Thailand, produksinya masing-masing 27 juta ton dan 19 juta ton. Keduanya berada di posisi 5 dan 6 sebagai negara produsen beras terbesar dunia.
Meski produksinya lebih kecil dari Indonesia, konsumsi Vietnam dan Thailand lebih rendah karena jumlah penduduknya yang lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Penduduk Vietnam 97 juta orang dan Thailand 69 juta orang dengan konsumsi beras masing-masing 21 juta ton dan 13 juta ton.
Artinya, jika produksi dikurangi dengan konsumsi, sisa beras kedua negara tersebut sangat berlebih. Hal itulah yang membuat kedua negara itu bisa ekspor beras ke banyak negara, termasuk Indonesia.
(ada/ara)