Pengusaha Kasih Masukan ke PUPR Terkait SDM di Sektor Konstruksi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 08 Mar 2024 14:56 WIB
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Sumber daya manusia (SDM) lokal diharapkan bisa bersaing di kancah global. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendorong daya saing SDM Indonesia, contohnya dalam pelatihan ataupun sertifikasi.

Terkait hal ini, pemerintah lewat LPJK Kementerian PUPR bersama pihak swasta yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri (Kadin) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pelatihan Kerja Vokasi Konstruksi.

Kegiatan ini menjadi wadah untuk menentukan langkah strategis dalam memberi masukan bagi Kementerian PUPR guna meningkatkan kompetensi dan profesionalitas bagi masyarakat jasa konstruksi. Untuk menghadapi tantangan ke depan, masyarakat yang bekerja di sektor konstruksi wajib bersertifikasi kerja.

Wakil Ketua Umum Bidang Vokasi dan Sertifikasi Kadin Indonesia, Adi Mahfudz Wuhadji menjelaskan pentingnya diskusi yang dilakukan, khususnya dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) terampil.

"FGD ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa program pelatihan kerja vokasi di sektor konstruksi, sesuai dengan kebutuhan terkini, berkualitas dan berdaya saing," ujarnya, Jumat (8/3/2024).

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Sertifikasi Profesi menjadi penting untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang berdaya saing baik pada kancah nasional hingga global.

"Sertifikasi Profesi memberikan kepastian akan standarisasi kompetensi dan diferensiasi untuk tenaga kerja terampil dan kompeten guna pemenuhan SDM unggul memperkuat daya saing Bangsa di kancah persaingan regional dan global," tambahnya.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang PUPR & Infrastruktur, Insannul Kamil, kebutuhan jasa sektor konstruksi juga perlu untuk mengikuti arus kemajuan teknologi dan informasi yang kini telah dihadapi semua sektor ekonomi dan bisnis.

"Kondisi yang terjadi saat ini sudah sangat berbeda dengan yang terjadi 10 atau 15 tahun yang lalu, dimana perusahaan besar akan lebih menguasai dibanding perusahaan kecil. Saat ini, faktor yang paling menentukan adalah perusahaan mana yang dapat beradaptasi dan bergerak dengan sangat cepat, (perusahaan) itu lah yang akan mengalahkan perusahaan yang berjalan lebih lambat", ujarnya




(fdl/fdl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork