Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, penuh sesak didatangi pembeli untuk membeli baju Lebaran. Momentum ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang di pusat grosir tersebut.
Berdasarkan pantauan detikcom di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024) pukul 11.30 WIB, terlihat kawasan tersebut sudah ramai pengunjung dari pintu masuk. Mereka berbondong-bondong memasuki area Central Tanah Abang.
Memasuki Blok A-B Tanah Abang, kepadatan semakin terlihat di setiap lantai di mana pengunjung utamanya ke toko-toko busana muslim gamis dan baju koko. Para porter juga sibuk wira-wiri memanggul berbal-bal pakaian.
Terlihat antar pengunjung harus berdesakan untuk berjalan bahkan sampai 'macet' di beberapa blok. Salah seorang pengunjung bernama Emma (39), mengatakan sengaja datang ke Pasar Tanah Abang karena murah meriah dan mempunyai pilihan yang banyak, meskipun harus berdesak-desakan.
"Sudah risiko ya (desak-desakan) karena memang (harganya) murah-murah. Ini sengaja datang sebelum bulan puasa karena mungkin nanti bisa lebih ramai," kata Emma di Pasar Tanah Abang Blok A.
Hal serupa juga dikatakan pengunjung bernama Dewi (45). Ia mengaku lebih suka belanja pakaian secara langsung dibandingkan online, meski harus desak-desakan di Tanah Abang.
"Kalau langsung kan bisa dicoba, kita bisa pegang bahannya segala macam. Namanya jelang Lebaran gini pasti ramai jadi kita maklum aja," ucap Dewi.
Pedagang Semringah
Ramainya pengunjung Tanah Abang tentunya sangat menguntungkan bagi para pedagang karena penjualan mereka meningkat. Seorang pedagang baju koko bernama Dewi (45), mengatakan omzetnya hari-hari ini bisa mencapai Rp 50 juta per hari.
"Memang selalu ramai setiap menjelang Lebaran. (Omzet) bisa Rp 50 juta per hari, hati-hari biasa ya paling cuma Rp 1-2 juta, baju koko kayak gini kan musiman ya," kata Dewi kepada detikcom.
Selain menerima penjualan dari pengunjung yang datang, toko Dewi juga menerima pengiriman untuk produknya ke luar kota. Beragam jenis pilihan baju koko yang dijual membuat tokonya diminati pengunjung.
"Kalau dibanding tahun lalu, ya... sama lah. Setiap tahun pas dekat-dekat Lebaran memang ramai, kecuali waktu pandemi," ucapnya.
Peningkatan omzet juga dirasakan salah seorang penjual di toko pakaian gamis bernama Surya (40). Ia menyebut sudah seminggu ini omzetnya bisa mencapai Rp 20 juta per hari, padahal jika hari-hari biasa hanya Rp 1 jutaan per hari.
"Alhamdulillah banyak pesanan. Sehari bisa Rp 20 juta, kalau hari biasa cuma Rp 1 juta. Rata-rata saya jual dari Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu," ungkap Surya.
Dalam sehari dagangan Surya bisa terjual hingga 100 pcs pakaian. Ia mengungkap bahwa pembeli membeli produknya untuk dipakai sendiri hingga dijual lagi.
"Sekarang lagi ramai-ramainya, biasanya cuma terjual Rp 10 pcs, kadang nggak sampai, sekarang bisa 50-100 pcs," tutur Surya
(aid/hns)