PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) merupakan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (Merdeka) yang mengelola Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. Keberadaan BKP-BTR di salah satu pulau terpencil di pelosok Indonesia, memberikan manfaat bagi masyarakat lingkar tambang, terutama di Desa Lurang dan Desa Uhak.
Selain membantu menyediakan kebutuhan listrik dan air bersih untuk 236 KK di Desa Lurang dan 98 KK di Desa Uhak, BKP-BTR juga mempekerjakan lebih dari 65 persen masyarakat lingkar tambang. Salah satu hal yang membanggakan, BKP BTR memfasilitasi 100 persen karyawan perempuan yang saat ini bekerja menjadi operator haul truck.
Kartini Tilukay, karyawan asal Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, merupakan salah satu perempuan yang menjadi operator haul truck (truk pengangkut) yang lalu-lalang beroperasi setiap harinya di kawasan Tambang Tembaga Wetar. Kartini dan 120 operator haul truck perempuan lainnya, merupakan lulusan dari Mining Apprentice Program (MAP), program internal perusahaan yang dikembangkan oleh departemen SDM bersama tim Learning dan Development perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya keren sekali, walau badan lebih kecil dari bannya tapi beta bisa operasikan," kata Kartini dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (12/3/2024).
Selain Kartini, karyawan perempuan bernama Kaindah Feum Ahab, juga merasakan lompatan dalam kehidupannya setelah menjadi operator pertambangan.
"Sebelum ini saya bekerja di Puskesmas di Lurang, saya merasa keren kalau ada orang yang tidak percaya saya kerja di lapangan tambang," katanya.
Kaindah merasakan jalan masa depan hidupnya terbuka. Menurutnya, keterampilan dan pengalaman mengoperasikan truk pengangkut adalah modal yang luar biasa.
"Kalau sudah selesai bekerja di sini, saya bisa bekerja di perusahaan tambang di wilayah lainnya, saya pasti akan kaya pengalaman dengan melihat daerah-daerah lain di Indonesia," ujar Kaidah.
Dukung Inklusivitas Perempuan
Selama ini, operator haul truck, dipandang sebagai pekerjaan yang hanya khusus untuk karyawan laki-laki. Namun di Tambang Tembaga Wetar, stigma tersebut tidak berlaku, karena adanya wadah yang diberikan perusahaan kepada siapapun yang kompeten dalam bidang pekerjaan yang ada, melalui Mining Apprentice Program yang diselenggarakan sebelumnya.
"Kartini dan semua rekannya adalah capaian luar biasa bagi BKP-BTR, karena hanya tambang ini di Indonesia yang semua operatornya haul trucknya perempuan, bahkan mungkin sedunia" kata Lalu Wirakusuma Jaya Atmaja, salah satu pelatih dalam tim MAP.
Klik halaman selanjutnya >>>
Sementara itu, External Affairs Manager BKP-BTR Fernando Eka Satria mengungkapkan bahwa MAP merupakan bentuk dukungan BKP-BTR terhadap kesetaraan gender dengan cara membuka peluang kerja bagi perempuan di area lapangan pertambangan, terutama sebagai operator truk pengangkut di operasi pertambangan.
MAP berlangsung secara bergelombang (batch) sejak 2021. Pada tahap awal, program ditujukan bagi perempuan-perempuan warga Desa Lurang dan Uhak yang berdekatan dengan lokasi kerja BKP-BTR, kemudian desa-desa lainnya di Wetar. Namun, gelombang selanjutnya dibuka bagi peserta dari pulau-pulau lain di Maluku Barat Daya, dan kini mereka datang dari berbagai kabupaten di Maluku.
"Karena bekerja di pertambangan bukan hanya milik laki-laki, perempuan juga mampu dan terbukti di lokasi kerja kami para perempuan sanggup mengisi kebutuhan operator unit berat," kata Fernando.
Hingga akhir tahun 2023, BKP-BTR telah memperkerjakan 121 lulusan MAP sebagai operator kendaraan berat. Mereka bekerja secara bergantian dengan sistem shift dan mengoperasikan unit jenis articulate dump ruck (ADT) CAT 745C dengan kapasitas 45 ton, ADT Bell B50E yang berkapasitas 45 ton, ADT Bell 60E berkapasitas 55 ton, dan off highway truck (OHT) CAT 773E yang memiliki daya angkut 60 ton.
Kepala Pelatih MAP Phillips Benny menyatakan bahwa banyak kelebihan bila kendaraan berat dioperasikan oleh perempuan.
"Perempuan itu konsisten dan stabil berbeda dengan laki-laki yang kadang ada grasa-grusunya," katanya.
Misalnya, jika mendapat tugas sepuluh trip, operator perempuan bisa memenuhi dalam waktu yang tepat dan jarak waktu antara tripnya sama, sementara kalau operator laki-laki tidak tetap kecepatannya, sehingga kadang kadang justru lambat dan tidak mencapai target trip. Selain itu, tingkat kerusakan pada kendaraan berat ternyata menurun.
"Karena cara perempuan memperlakukan dan mengendalikannya berbeda", lanjut Benny.
Perempuan tidak mengalami kesulitan karena jenis kendaraannya serupa dengan mobil matic dan tuas lainnya pun mudah.
"Hal yang penting diterapkan pada operator adalah kedisiplinan dan kepatuhan ketika sebelum, selama dan sesudah mengoperasikan", kata Benny.
Sebelum memulai bekerja, Kartini bersama rekan rekannya, wajib memeriksa semua bagian kendaraan dalam keadaan baik dan selama beroperasi selalu patuh kepada pengawas yang memberi arahan dan penuh kehati-hatian. Setelah selesai bertugas harus memastikan lagi kendaraan dalam keadaan baik.
Kartini dan 120 orang operator perempuan dalam operasi tambang BKP BTR menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung inklusivitas di grup Merdeka. Sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional 2024 #InspireInclusion, BKP BTR bangga dapat menyambut Hari Perempuan Internasional dan mengambil peran di dalamnya. Semoga program MAP dapat memberikan inspirasi dan nilai tambah bagi masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya.
Sebagai informasi, BKP BTR merupakan satu-satunya tambang di Indonesia yang menghasilkan dan mengekspor langsung katoda tembaga. Beroperasi sejak 2018 di bawah Merdeka, BKP BTR menempati area operasi seluas 2.733 hektare, sekitar 1,07 persen dari Pulau Wetar yang memiliki luas 262.235 hektare.
Merdeka juga membentuk Proyek AIM (Acid, Iron, Metal) untuk memanfaatkan sisa kandungan mineral di Tambang Tembaga Wetar, yang secara alamiah tidak bisa diekstrak menjadi tembaga tetapi tetap bernilai ekonomi yang akan mengolah kelebihan kandungan mineral tersebut menjadi bahan baku baterai.
Proyek AIM dijalankan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) yang didirikan oleh Merdeka dan Eternal Tsingshan Group Limited, dan bertempat di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Keberadaan Proyek AIM akan meningkatkan produksi dan memperpanjang umur Tambang Tembaga Wetar.