PT Merdeka Copper Gold Tbk (BEI: MDKA) mencatat hasil kinerja yang mengesankan untuk tahun 2023. Produksi emas di tahun 2023 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan produksi di tahun 2022 dengan total 125.133 ounces.
Di tahun 2023, produksi emas MDKA tercatat mengalami kenaikan hingga diangkat 138.666 ounces dengan total biaya tunai $842/oz dan harga jual $1,939/oz.
MDKA pun menargetkan produksi Tambang Emas Tujuh Bukit di rentang 100 - 120 ribu ounce yang didukung oleh sentimen positif harga emas yang sekarang telah menembus angka $2.000/oz dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan di tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
General Manager Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk Tom Malik mengatakan kinerja Merdeka di kuartal 4-2023 dan sepanjang 2023, mencerminkan kinerja produktif yang sangat baik.
"Beroperasinya proyek-proyek di tahun ini dan beberapa tahun kedepan akan mengukuhkan posisi grup Merdeka sebagai perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. Selain kinerja operasional dan pengembangan proyek, Merdeka juga sangat mengedepankan komitmen dan kinerja ESG (Environmental, Social and Governance) yang baik dalam menjalankan usaha kami, terbukti dari naiknya peringkat MSCI ESG Rating Merdeka dari BBB ke A akhir tahun lalu. Kami terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, masyarakat serta lingkungan kami," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2024).
Selain MDKA, peningkatan produksi emas di tahun 2023 juga dicatatkan oleh anak perusahaan MDKA yakni PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengelola operasi Tambang Emas Tujuh Bukit.
PT BSI juga menerima penghargaan Pusaka Terbina Utama dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebagai pengakuan tertinggi atas komitmen dan kinerja BSI dalam mengelola lingkungan.
PT BSI juga meraih penghargaan Tamasya Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, atas komitmennya dalam melakukan pemberdayaan dan pengembangan masyarakat serta komunitas masyarakat lokal.
Tak hanya itu, dalam lingkup pelestarian lingkungan, PT BSI tercatat telah menyelesaikan penggarapan lahan kompensasi seluas 1.991 hektar dan telah melebihi kewajiban yang ditentukan dan menjadikannya lahan kompensasi terbesar yang diserahkan lembaga swasta kepada pemerintah.
Sementara itu, di tahun 2023 produksi tembaga dari Tambang Tembaga Wetar yang dikelola PT BKP-BTR dan tercatat mencapai 12.706 ton dengan total biaya tunai US$3,74/lb dan rata-rata harga jual US$8.578/t.
PT BKP-BTR juga mencatat pendapatan baru dari pengiriman bijih pirit ke pabrik AIM (Acid Iron Metal) yang dioperasikan PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), anak perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk (BEI: MBMA) dengan total 30.000 ton bijih pirit.
Adapun target produksi Tambang TembagaWetar untuk 2024 dengan rentang 14-16 ribu ton juga naik dibandingkan tahun 2023.
Pada sektor nikel, PT Merdeka Battery Materials Tbk (BEI : MBMA) mencatat produksi nikel full year sebesar 95.450 ton yang terdiri dari 65.117 ton nikel dalam NPI (Nickel Pig Iron) dan 30.333 ton nikel dalam Nikel Matte.
Seiring peningkatan kapasitas dari tiga fasilitas pengolahan RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace), MBMA saat ini terus mengembangkan fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) di Indonesia.
Morowali Industrial Park (IMIP) dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), yang diperkirakan mulai dioperasikan pada akhir tahun 2024 akan kembali menambah kapasitas produksi. S
Selain itu, kinerja sektor nikel juga akan kembali terdongkrak oleh Tambang Nikel SCM yang akan beroperasi penuh di 2024 ini dengan target produksi Saprolit sebanyak 4 juta ton dan Limonit sebanyak 11 juta ton.
MDKA juga bertransformasi ke operasi proyek-proyek tambang mineral yang berumur panjang seperti PANI Gold Projet, Project AIM, dan Tujuh Bukit Copper Project selain mencatat peningkatan produksi dan pendapatan.
PANI Gold Project (terletak di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo) merupakan proyek tambang emas primer yang mengandung 6,6 juta ounces emas. Sejak mengembangkan proyek ini di tahun 2022 hingga akhir tahun 2023, MDKA telah menginvestasikan lebih dari $114 juta.
MDKA direncanakan akan menginvestasikan sekitar $200 juta untuk fase 1 yang ditargetkan untuk mulai produksi di akhir 2025.
Project AIM/Acid, Iron, Metal (terletak di Morowali, Sulawesi Tengah) telah melakukan commissioning dan diharapkan dapat beroperasi di kuartal 1 tahun 2024, untuk melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik (EV) dengan menyediakan asam dan uap yang akan dibutuhkan oleh fasilitas pengolahan HPAL.
Bahan baku AIM berasal sepenuhnya dari bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas dari Tambang Tembaga Wetar.
Tujuh Bukit Copper Project (terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur), merupakan proyek yang ditargetkan akan berproduksi di akhir tahun 2026 dan mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47% dan emas 0,50 g/t.
Untuk proyek ini, Merdeka telah menginvestasikan 185 juta dolar AS sejak tahun 2018 untuk studi kelayakan yang terperinci.