Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) buka suara soal program makan siang gratis milik calon presiden Prabowo Subianto. Menurut INDEF, untuk merealisasikan program tersebut perlu meningkatkan ruang fiskal.
"Utang itu sudah hampir sekitar 37,95% porsinya terhadap PDB. Artinya, porsi utang hampir separuh dari 38%. Nah, sementara tax ratio kita itu baru 10% kalau kita bandingkan dengan kondisi 10 tahun yang lalu ini turun kan tendesinya, baru naik aja kemarin. Nah, ke depan tentunya pembiayaannya dari mana? Ya satu-satunya cara itu adalah meningkatkan fiscal space kita," ucap Esther dalam agenda detikcom Leaders Forum "Memantau Peluang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi di Samisara Ballroom, Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (14/3/2024). detikcom Leaders Forum didukung oleh PT KB Bank Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Untuk meningkatkan ruang fiskal, ia menduga pemerintahan selanjutnya akan menggenjot penerimaan pajak, lagipula struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditopang oleh pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi pemerintah salah satu calon itu kan akan menargetkan tax ratio 23%, sehingga tendensinya ke peningkatan pajak," bebernya.
Di sisi lain, Esther menjelaskan saat ini sudah tersiar kabar bahwa program makan siang gratis juga akan mengambil alokasi dari sejumlah anggaran lain, seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut Esther, hal ini akan kurang bijak jika betul-betul dilakukan, sebab dana sektor pendidikan penting untuk menunjang masyarakat Indonesia, sementara subsidi BBM diperlukan untuk menekan inflasi. Oleh sebab itu, Esther menilai bahwa program itu diarahkan untuk berbagai program lain yang lebih produktif.
"Sehingga lebih baik program tersebut diarahkan untuk program-program yg lebih produktif, meskipun argumentasinya adalah untuk peningkatan pengembangan UMKM biar UMKM kecipratan. Cuman ribet nggak sih mbak gimana monitoring evaluasinya ketika program makan siang gratis di-launching? Pembelian bahan pangannya, kan repot. Itu saja sih," pungkasnya.
(ara/ara)