Sejak diluncurkan 11 April 2020, Program Kartu Prakerja telah dimanfaatkan oleh lebih dari 17,5 juta penerima. Program ini mendorong peningkatan kompetensi, membuka peluang mendapat pekerjaan, menambah ilmu kewirausahaan, serta membuka akses inklusi keuangan kepada seluruh masyarakat se-Indonesia.
Di Sulawesi Utara (Sulut), program ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang karier hingga usaha. Salah satunya pesertanya adalah Dwi Sanjaya Nurdin (25). Pria asal Kabupaten Kotamubagu ini mengatakan pelatihan yang didapat dari Prakerja telah membantunya meraih karier menjadi ASN PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjasama) sebagai staf pengajar di SDN 1 Pobundayan.
Anjas, sapaan akrabnya, mengetahui informasi mengenai program Prakerja dari rekan kuliah. Usai lulus kuliah S1 jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), ia mengabdi sebagai pengajar honorer di salah satu sekolah dasar sembari mengikuti pelatihan di Prakerja yakni cara merancang RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan saya itu fresh graduate, baru mengenal dunia pendidikan. Saya pikir tambah-tambah lah dulu ilmu. Saya memberanikan diri untuk ambil pelatihan di Prakerja. Pertama saya beli itu cara merancang RPP," ujarnya ditemui disela acara FGD Alumni Prakerja di Manado, Rabu (13/3/2024).
Selain cara merancang RPP, Anjas kemudian mengambil pelatihan kedua yakni mendesain menggunakan Canva. Selanjutnya pelatihan ketiga ia mengikuti mini course tentang cara menjadi guru dalam sehari. Ketiga sertifikat yang didapat dari pelatihan tersebut ia gunakan sebagai portofolio untuk mengikuti tes penerimaan profesi guru dari Kemendikbudristek.
"Itu sertifikatnya saya gunakan juga untuk menunjang seleksi ini (pendidikan profesi guru). Sampai pengangkatan ASN PPPK di daerah saya, sertifikat pelatihan itu juga dimasukkan dalam daftar riwayat hidup," jelasnya.
Sebagai tenaga pendidik, Anjas juga tergerak untuk menggunakan ilmu desain Canva dari program Prakerja sebagai penunjang pembelajaran di sekolah. Ia membuat alat pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa seperti komik, media visual dan audio. Ia bahkan membuatkan banner anti bullying sebagai bentuk pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.
Hal yang sama dirasakan Frangky Mamentiwalo (29). Guru di sekolah luar biasa (SLB) ini mengikuti pelatihan dari program Prakerja mengenai desain grafis. Selain bekerja sebagai staf pengajar, Frangky juga merangkap sebagai staf administrasi atau operator yang salah satu tugasnya adalah membuat poster dan baliho untuk keperluan sekolah.
"Kan di sekolah itu ada kebutuhan (desain) animasi untuk baliho, saya terpanggil (ikut pelatihan) selaku operator," ungkap Frangky di acara yang sama.
![]() |
Pada 2020 ia mengikuti pelatihan dasar pewarnaan menggunakan Adobe Illustrator. Ilmu yang didapat dari pelatihan tersebut kemudian ia tularkan ke siswa di SLB. Bahkan salah satu anak didiknya berhasil mendapat juara kedua desain grafis se-provinsi Sulawesi Utara dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023.
"Soalnya anak-anak itu kalau lomba pakai Adobe Illustrator. Pas kita sudah belajar di Prakerja, apa yang kita dapatkan di Prakerja itu... (bisa dipraktekkan di dunia kerja). Akhirnya dia juara 2 di FLS2N tingkat provinsi tahun lalu. Dan tahun ini pun dia mau ikut lagi," terangnya.
Sementara bagi pengusaha seperti Muh. Zulfikar Tangahu (24), pelatihan Prakerja dibutuhkan untuk menunjang bisnis. Ia awalnya tertarik mengikuti pelatihan karena kesukaannya menonton YouTube. Tak disangka, kegemarannya tersebut membuka peluang keberhasilan bagi usahanya.
"Waktu itu saya ambil pelatihan cara menjadi YouTuber yang baik karena kan saya suka nonton YouTube. Jadi terinspirasi, oh ambil pelatihan yang ini saja. Siapa tahu kan bisa belajar bikin konten di-upload ke YouTube," tutur Zulfikar.
![]() |
Setahun menekuni membuat konten promosi dan tips membuat kue, bisnis Zulkifli perlahan naik. Dari yang awalnya hanya terjual 30 hingga 50 piece kue, kini ia bisa menjual 300 hingga 500 piece kue per hari.
"Kalau untuk kue per hari itu bisa Rp 1 juta hingga Rp 2 juta di luar modal. Itu keuntungan yang saya dapat (sudah) bersih," terangnya.
![]() |
Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin mengatakan jumlah peserta program Prakerja di Provinsi Sulawesi Utara telah diikuti lebih dari 228 ribu penerima manfaat sementara di Kota Manado telah diikuti lebih dari 58 ribu penerima manfaat.
"Prakerja telah terbukti meningkatkan kompetensi penerimanya, meningkatkan pekerjaan, daya beli di masa pandemi, mendorong kewirausahaan dan menjadi program yang aktif mendorong akselerasi keuangan," ungkap Rudy.
(prf/ega)