Refocusing Anggaran Imbas El Nino, Mentan Mau 'Puasa' Perjalanan Dinas

Refocusing Anggaran Imbas El Nino, Mentan Mau 'Puasa' Perjalanan Dinas

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 18 Mar 2024 15:20 WIB
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman/Foto: Dok. Kementerian Pertanian
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku siap refocusing anggaran seperti memotong biaya bimbingan teknis, memotong biaya pengadaan barang hingga mengurangi perjalanan dinas dan biaya acara seremoni lainya.

Hal ini dilakukan Amran karena saat ini Indonesia dalam kondisi darurat pangan akibat dampak super El Nino yang melanda hampir seluruh dunia. Jadi, anggaran, menurutnya lebih baik diarahkan ke pembiayaan dampak akan El Nino ke pertanian.

"Lebih baik aku puasa perjalanan dinas, perjalanan luar negeri daripada petani menderita. Aku korbankan semua demi petani dan pertanaman Indonesia agar meningkat," ujar Amran saat meninjau gerakan tanam di Kabupaten Bojonegoro dikutip dari keterangannya, Senin (18/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, El Nino tahun ini telah menurunkan produksi nasional karena sebagian sentra mengalami gagal panen. Dia khawatir jika masalah pangan tidak teratasi dengan baik maka ke depan akan berujung pada konflik sosial bahkan gangguan kemanan di seluruh negeri.

"Ingat Pak, kalau krisis pagan terjadi maka pemerintah bisa kacau balau. Konflik sosial terjadi dan berujung pada gangguan keamanan. Makanya pidato Bung Karno dulu dikatakan bahwa pangan adalah mati hidupnya sebuah bangsa. Ini saatnya kita menyatu dan gandengan tangan," katanya.

ADVERTISEMENT

Mengenai hal ini, Amran berharap komunikasi dan juga kolaborasi antar pihak terus dilakukan untuk memperkuat peran petani yang tengah berjuang melakukan produksi. Salah satunya pengawasan anggaran pompa dan benih untuk petani.

"Tolong jangan putus komunikasi pak dandim, kepala balai, kajari, kapolres dirjen, kadis dan lain lain. Ini kita lakukan supaya gerakan pompa ini berjalan masif di seluruh Indonesia. Pak kadis minta tolong kerja sama dengan pak aster. Kami ada anggaran Rp 2 triliun untuk maksimalkan pertanaman," ucapnya.

Menurut Amran, pompanisasi adalah solusi cepat yang harus dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Sementara itu, dari peta yang ada saat ini, wilayah Jawa Timur memiliki ribuan hektare yang harus terairi dengan baik sehingga pertanamannya bisa ditingkatkan.

"Solusi cepat untuk menangani El Nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedangkan saat ini kita butuh pangan. Jawa Timur ada ribuan hektare yang bisa kita airi dan dekat dengan Bengawan Solo. InsyaAllah kami siapkan pompa untuk ini," katanya.

PJ. Bupati Bojonegoro, Adriyanto mendukung penuh upaya kementerian pertanian dalam memaksimalkan pompanisasi pada lahan-lahan kering di Jawa Timur. Apalagi, kata dia, Kabupaten Bojonegoro selama ini adalah penghasil beras terbesar ketiga untuk wilayah Jawa Timur.

"Bojonegoro ini daerah terbesar ketiga produksi padi di Jatim. Namun kami punya tantangan besar karena kalau musim hujan risikonya banjir dan kalau musim kering seperti ini risikonya sangat panjang hingga 8 bulan. Tapi kami berupaya menjaga produksi maksimal di mana angka pada 2023 mencapai 705 ribu ton. Jadi kami mendukung penuh pompanisasi yang dilakukan," jelasnya.

(ada/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads