Anggota DPR Cecar Risma soal Bombardir Bansos Januari-Februari

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 19 Mar 2024 16:13 WIB
Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis menyoroti terkait dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) pada awal tahun 2024. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Sosial Tri Rismaharani atau biasa disapa Risma.

Mulanya, Iskan bertanya terkait dengan sumber anggaran yang dipergunakan untuk bansos yang disalurkan pemerintah pada bulan Januari-Februari 2024 kemarin.

"Penyaluran bansos di awal Januari-Februari, itu anggaran 2023 atau 2024? Karena setahu saya, saya kan di Badan Anggaran (Banggar), biasanya Januari-Februari itu belum banyak program karena program datang dari ketika sudah pajak datang," kata Iskan, di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024).

Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab Risma. Menurut Risma anggaran itu bersumber dari pagu anggaran tahun 2024.

"Januari-Februari saya keluarkan Pak, 2024," ujar Risma.

Kondisi ini pun menimbulkan pertanyaan lanjutan dari Iskan. Pasalnya, menurut Iskan biasanya anggaran belum tersedia di awal tahun kecuali Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA). Sementara SILPA sendiri biasanya dipergunakan untuk gaji pegawai.

"2024 itu bu, saya ini paham saya di Banggar, 2024 itu rata-rata anggaran itu uang di negara belum ada kecuali SILPA. SILPA dipakai untuk gaji. Januari-Februari itu biasanya normalnya belum ada program. Kok ada program di bulan Januari?," ujar Iskan.

"Ini banyak bertanya masyarakat dan Menteri Sosial kan tidak menjawab itu di masyarakat. Jadi anggaran-anggaran begitu kan nggak boleh diam, harus dijelaskan ke publik," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi VIII DPR My Esti Wijayanti. Berdasarkan temuannya di sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada awal tahun atau tepatnya sebelum kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024, bansos pangan mengalir deras.

"Kami merasakan di DIY, bagaimana bombardir bansos yang mengalir tiada henti," kata Esti.

"Saya mendapat catatan di 2022 dan 2023 memang betul yang dikatakan Pak Iksan bahwa lumrahnya keluar di awal bulan Maret, itu data saya yang di DIY. Tetapi di 2024 ini memang keluarnya cukup membuat terkaget-kaget, be..ber..ber, di Januari-Februari," sambungnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan penjelasan lengkap dari Risma menyangkut pendataan mana bansos yang masuk ke dalam payung Kemensos dan mana yang tidak termasuk.

"Pertanyaan kami, bantuan sosial yang mengalir itu yang kami lihat, saya juga ke banyak titik, ada beras bergulir, saya nggak tahu tulisannya apa, orang tahunya bansos. Itu mengalir tiada henti menjelang coblosan 14 Februari. Kami membutuhkan ini untuk bisa mendudukkan persoalan siapa yang bertanggung jawab," tuturnya.




(shc/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork