Selandia Baru Masuk Jurang Resesi!

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 21 Mar 2024 08:30 WIB
Ilustrasi bendera Selandia Baru/Foto: Marty Melville/AFP
Jakarta - Selandia Baru masuk dalam jurang resesi. Ekonomi negara itu menyusut terus dalam dua kuartal berturut-turut akibat lemahnya konsumsi dan perdagangan grosir.

Data Stats Selandia Baru mencatat produk domestik bruto (PDB) terkontraksi 0,1% pada kuartal IV-2023, setelah pada kuartal sebelumnya minus 0,3%. Hal itu menjadikan tingkat pertumbuhan tahunan Selandia Baru menjadi 0,6%.

Hal itu mengindikasikan Selandia Baru memasuki resesi teknis. Resesi umumnya didefinisikan jika kinerja ekonomi kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

"Perdagangan grosir merupakan pendorong penurunan terbesar pada kuartal ini, yang disebabkan oleh penurunan penjualan grosir bahan makanan dan minuman keras, serta penjualan grosir mesin dan peralatan," kata Senior Manajer Industri dan Produksi Nasional Stats NZ, Ruvani Ratnayake dikutip dari RNZ, Kamis (21/3/2024).

Aktivitas perdagangan ritel juga turun yang didorong oleh ritel furnitur, ritel listrik dan perangkat keras, serta makanan dan minuman. Perdagangan ritel dan akomodasi turun 0,9% dan perdagangan grosir turun 1,8%.

Di sisi lain, sebanyak 8 dari 16 industri disebut mengalami peningkatan aktivitas dalam hal ini terkait persewaan, perekrutan, jasa real estate, administrasi publik, keselamatan dan pertahanan.

Pemilu 2023 dinilai membuat terjadinya pertumbuhan administrasi publik. Sektor primer mencatat pertumbuhan 0,3% setelah menyusut pada kuartal III-2023.


(aid/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork