Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKM) Malaysia menurunkan harga eceran beras putih impor (BPI) mulai Rabu (20/3) kemarin. Malaysia menurunkan harga beras tersebut sebesar RM2 dan RM3 atau Rp 6.676-10.014 (kurs Rp 3.338).
Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Datuk Seri Mohamad Sabu mengatakan bahwa keputusan tersebut diselesaikan melalui Dewan Aksi Nasional Biaya Hidup (Naccol) untuk mengatasi kekurangan beras putih lokal (BPT) di pasar. Jadi masyarakat bisa mendapatkan pilihan membeli beras yang terjangkau yakni beras impor.
"Agar masyarakat dapat membeli beras dengan harga wajar, pemerintah melalui pertemuan Naccol sepakat untuk menurunkan harga BPI sebesar RM2-RM3 di pasar," kata dia, dilansir dari The Star, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga eceran beras putih impor di pasaran saat ini adalah antara RM38 (Rp 126.884) hingga RM45 (Rp 150.210) untuk kemasan 10 kg. Dengan diumumkan penurunan harga, maka beras kemasan 10kg turun menjadi RM35 (Rp 116.830).
"Pemerintah tetap optimis bahwa inisiatif ini akan mampu meringankan biaya hidup masyarakat selama bulan Ramadhan dan musim perayaan," tambahnya.
Mohamad Sabu menyebut, untuk meningkatkan distribusi beras lokal di pasar, pemerintah memutuskan seluruh stok gabah dan beras yang tersedia saat ini yang dibeli pabrik sebanyak 140.000 ton dapat diolah dan didistribusikan untuk pasar lokal.
Oleh karena itu, KPKM akan meningkatkan penindakan melalui Seksi Pengendalian Padi dan Padi (Kawalselia Padi dan Beras) di seluruh tanah air. Dalam memperluas jaringan distribusi, Penjualan Agro Madani akan lebih sering diinisiasi oleh Otoritas Pemasaran Pertanian Federal (Fama) dan Organisasi Petani Nasional (LPP).
"Semua upaya ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan dalam negeri," pungkasnya.
(ada/ara)