Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memamerkan capaiannya mengerjakan sejumlah proyek investasi yang mangkrak. Menurutnya, dirinya berhasil merealisasikan investasi mangkrak Rp 558,7 triliun dari total Rp 708 triliun.
"Investasi mangkrak dari Rp 708 triliun yang pada saat di awal sekarang sudah mencapai Rp 558,7 triliun," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Namun Bahlil menyebut tidak ada lagi perkembangan dari sisa investasi yang belum tereksekusi. Alasannya, perusahaan tersebut terkena masalah karena pandemi Covid-19 hingga melakukan diversifikasi usaha.
"Dan ini sudah close. Jadi tidak ada lagi perkembangan karena perusahaan-perusahaan lainnya, sudah dianggap tidak lagi melanjutkan. Karena pertama persoalan Covid, dan banyak perusahaan yang sudah melakukan diversifikasi yang lain," tambahnya.
Beberapa investasi mangkrak yang berhasil dikerjakan salah satunya adalah Lotte Chemical di Cilegon, Banten. Hingga kini pembangunan pabrik mencapai 80-85%, dan ditargetkan diresmikan pada September tahun ini.
"Jadi di awal Rp 708 triliun yang bisa tereksekusi Rp 558,7 triliun. Di antaranya pabrik-pabrik tersebut contohnya pabrik Lotte Chemical, Cilegon. Ini mangkrak 5 tahun sekarang pembangunannya 80-85%, diresmikan tahun ini direncanakan September. Ini sudah selesai," sebutnya.
Kemudian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata oleh perusahaan Uni Emirat Arab, Masdar. Proyek tersebut merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
"Kemudian Masdar di Cirata, solar panel terbesar di Asia Tenggara, dan pabrik semen di Kalimantan. Ini adalah contoh-contoh apa saja yang dilakukan untuk mengerjakan investasi mangkrak Rp 558 triliun," pungkasnya.
(ily/rrd)