Kedelai Diramal Makin Mahal, Bagaimana Harga Tahu & Tempe?

Kedelai Diramal Makin Mahal, Bagaimana Harga Tahu & Tempe?

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 22 Apr 2024 11:46 WIB
Pengrajin tahu
Pengrajin tahu - Foto: detikcom/Samuel Gading
Jakarta -

Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS diwanti-wanti ekonom membuat harga komoditas pangan naik, salah satunya kedelai karena mayoritas komoditas tersebut berasal dari luar negeri alias impor. Bagaimana kondisinya di lapangan?

detikcom menyambangi sejumlah perajin tahu dan tempe di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (22/4). Menurut mereka harga kedelai masih terpantau stabil dan normal.

Perajin pertama adalah Agus (46) dari Pabrik Tahu Sumber Rezeki. Agus menjelaskan bahwa harga kedelai masih berkisar di angka Rp 1,1 juta per kuintal. Ini berarti, satu kilogram kedelai diperolehnya dengan harga Rp 11.000/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp11.000/kg, satu kuintal Rp 1.100.000. Ini belum naik, masih biasa," ucap Agus kepada detikcom, Senin (22/4/2024).

Oleh sebab itu, Agus menjelaskan saat ini masih menjual satu papan tahu di harga Rp 35.000. Ia menjelaskan patokan harga ini masih normal dan belum diutak-atik alias dipotong-potong dengan ukuran lebih kecil.

ADVERTISEMENT

Ketika ditanya mengenai pendapatnya soal potensi meroketnya kedelai imbas melemahnya rupiah terhadap dolar AS, ia mengaku hanya akan mengikuti saja hal tersebut.

"Kalau harga kedelai naik ya kita menyesuaikan saja," ungkapnya.

Perajin tahu lainnya, Charido (58) dari Pabrik Tahu Jaya Terus, juga memberikan keterangan serupa. Satu kuintal kedelai kini dijual dengan harga Rp 1.100.000, sementara satu kilogram kedelai dipatok di harga Rp 11.000.

Menurut Charido, harga kedelai yang hari ini dijual di angka Rp 11.000/kg bahkan terhitung turun. Sebab, ia menjelaskan selama Bulan Ramadan kemarin, harga kedelai justru sempat di jual di angka Rp 11.400/kg alias Rp 1.400.000 per kuintal.

"Dari puasa ke sini turun harganya, kalau Rp 1,4 juta per-kuintal berarti Rp 11.400/kg tapi sekarang, kan, Rp 11.000/kg. Makanya dibilang turun," jelasnya.

Ia sendiri mengaku tidak khawatir imbas kenaikan harga kedelai imbas melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

"Kita prinsipnya menyesuaikan terus ,tidak ada kekhawatiran harga naik. Ikut aja pokoknya," sambungnya.

Sementara dua perajin tempe yakni Kusnan (62) dan Irwanto (48) juga menuturkan bahwa satu kuintal kedelai diperoleh di angka Rp 1.100.000 dan satu kilogram kedelai dijual di angka Rp 11.000/kg.

Keduanya menjelaskan masih menjual tempe dengan harga normal di angka Rp 6.000 sampai Rp 7.000 untuk tempe berukuran tebal dan Rp 5.000 untuk tempe berukuran tipis.

"Belum ada perubahan, tapi biasanya kalau dolar naik harga naik juga. Tapi makanya kita lihat bulan-bulan depan kita nggak tahu (harga naik atau turun). Soalnya kedelai dari luar, impor semua, lokal gada. Makanya dolar naik pasti pengaruh," imbuh Irwanto.

Harga Kedelai Diramal Naik

Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, Kepala Center of Digital Economy and SMEs Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eisha Maghfiruha, mengatakan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar AS akan membuat pengeluaran ibu rumah tangga di Indonesia meroket. Ini karena, sejumlah komoditas pangan seperti beras, tempe, maupun kacang kedelai diperoleh dari luar negeri.

"Beras, tempe, soybean dari juga merupakan impor dan lain-lain. Nah ini kalau untuk ibu-ibu pasti kalau harga-harga di pasar naik, pasti kan teriak-teriak ya," ucap Eisha dalam agenda Diskusi Publik Ekonom Perempuan 'Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global' secara daring, Sabtu (20/4/2024).

Oleh sebab itu, untuk mencegah daya beli masyarakat menurun, Esiha menyarankan pemerintah perlu mengendalikan harga-harga pangan dan menjaga inflasi. Upaya itu disebutnya perlu dilakukan bersama oleh pemerintah bersama Bank Indonesia (BI).

"Dari daya beli konsumsi masyarakat, yang diutamakan adalah mereka golongan bawah dan rentan. Perlu dilihat dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat," pungkas Eisha.

(kil/kil)

Hide Ads