Kematian seorang mahasiswa yang sedang mendaki Gunung Everest menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, kematiannya diakibatkan karena pihak asuransi yang dibelinya tidak bertindak cepat dan meminta pembayaran dimuka sebelum mengirim helikopter untuk penyelamatan.
Mengutip SCMP, Selasa (23/04/2024), mahasiswa berusia 26 tahun dari Universitas Fudan, Lu Wen (nama samaran), meninggal di sebuah hotel dekat Kamp Pangkalan Sisi Selatan Everest di Nepal pada 14 Februari.
Lu Wen memulai perjalanannya pada 6 Februari dan ditemukan pingsan akibat penyakit ketinggian saat dalam perjalanan kembali pada tanggal 11 Februari. Ia kemudian dibawa ke hotel dan keadaannya mulai membaik. Namun, pada keesokan harinya kondisinya kembali memburuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendaki lain, bermarga Huang, membantu Lu Wen menelepon perusahaan asuransi AIG cabang Tiongkok dan terkejut karena mengetahui asuransi yang dibeli Lu wen tidak mencakup Nepal.
Ayah Lu Wen mengatakan kepada media bahwa putranya membeli asuransi melalui Ant Insurance, sebuah platform layanan agen asuransi internet yang dioperasikan oleh Alibaba Group. Iklan di halaman asuransi pada platform tersebut tidak menyebutkan bahwa asuransi tersebut tidak mencakup Nepal.
Lu Wen membayar US$ 50 atau sekitar Rp 810.000 (kurs Rp 16.207) untuk rencana perjalanan selama 20 hari mulai tanggal 4 Februari. Selain itu, ia juga membayar layanan evakuasi medis yang menelan biaya US$ 56.000 atau sekitar Rp 907 juta.
Huang meminta perusahaan asuransi untuk mengirim helikopter penyelamat menggunakan biaya sendiri. Namun, perusahaan mengatakan bahwa mereka harus membayar dalam dolar AS sebelum mereka dapat mengirim helikopter.
Karena pada hari itu adalah Festival Musim Semi Tiongkok, bank tutup lebih awal dari biasanya dan Huang tidak memiliki dolar AS di rekeningnya. Huang kemudian memohon untuk membayar dalam yuan Tiongkok. Namun, AIG tetap menolaknya dan bersikeras untuk meminta pembayaran di muka sebelum mengirim helikopter.
Helikopter kemudian lepas landas pada hari itu juga dan membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai lokasi. Namun, helikopter tersebut tidak jadi mendarat karena kondisi cuaca yang buruk.
Helikopter penyelamat kembali pada keesokan paginya, tetapi Lu Wen sudah meninggal dunia pada malam sebelumnya. Kejadian ini sontak membuat perdebatan di media sosial.
"Ini adalah masyarakat di mana uang didahulukan dari segalanya, termasuk kehidupan," kata salah satu netizen.
"Kita semua harus membaca detailnya saat membeli asuransi. Kami tidak bisa mempercayai iklannya," kata yang lain.
"Saat melakukan perjalanan berbahaya seperti ini, kami harus memastikan bahwa kami telah mempersiapkan segalanya, mulai dari asuransi hingga memiliki cukup mata uang asing di rekening bank kami," yang lainnya menambahkan.
Asuransi yang dibeli Lu Wen kemudian dihapus dari situs web Ant Insurance setelah dilaporkan Hongxing News pada 16 April.
(fdl/fdl)