Dia mengatakan untuk meningkatkan dampak bisnis, pihaknya pun gencar melakukan efektivitas dalam mengelola pengeluaran perusahaan.
"Kami berhasil melakukan pemulihan bisnis kami melalui meningkatkan margin kotor ke 61 basis points menjadi 49,9%. Hal ini didorong oleh beberapa inisiatif penghematan, termasuk pengelolaan harga komoditas, otomasi pabrik dan restrukturisasi biaya, serta melakukan berbagai penyederhanaan untuk memastikan efektivitas dalam hal pengelolaan pengeluaran," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perusahaan tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan volume yang kompetitif dan margin kotor sambil mempertahankan daya saing, terus berinvestasi untuk brands dan prioritas strategis, serta mempercepat transformasi Go-To-Market," sambungnya.
Unilever Cuan Rp 1,4 Triliun di Kuartal I 2024
Selain itu, dia mengatakan, khusus di kuartal I 2024, pihaknya juga telah mendapatkan laba bersih mencapai Rp 1,4 triliun dari penjualan bersih Rp 10,1 triliun. Pertumbuhan laba bersih +3,1% dibandingkan tahun lalu, didorong oleh peningkatan marjin kotor dan biaya jasa yang lebih rendah.
Selain itu, pertumbuhan volume dasar (UVG) positif sebesar 0,2% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan pendapatan domestik meningkat sebesar 24,7% dari Q4 2023, melemah 4,7% dibandingkan Q1 2023.
"Tingkat penjualan bulan Maret di channel utama kami telah pulih kembali ke level Q3 2023 dan pangsa pasar month-on-month kami terus meningkat jika dibandingkan dengan posisi terendah pada Desember 2023. Perseroan juga berhasil untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80% kategori di mana kami beroperasi. Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis Perseroan yang dilakukan dengan efektif," tutupnya.
Simak Video "Unilever Indonesia Dorong Peran Aktif Masyarakat untuk Restorasi Ekosistem Melalui #GenerasiPilahPlastik"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)