Himpunan Pembudi Daya Ikan Laut Indonesia (Hipilindo) mengungkap besarnya potensi budidaya lobster di Indonesia. Ketua Hipilindo Effendy Wong mengatakan benih bening lobster (BBL) atau benur yang ada di dunia, sebanyak 90% berada di Indonesia.
"Tuhan itu sudah sayang dengan bangsa kita, supaya kita tahu benih lobster itu di dunia, tuhan hanya memberikan 90% berada di perairan Indonesia," kata dia dalam acara Indonesia Aquaculture Business Forum 2024 kerja sama detikcom dengan KKP di Hotel Raffles Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).
Effendy mengungkap ada sekitar 600 juta benih lobster yang diekspor ke Vietnam. Padahal bahan baku itulah yang bisa jadikan Indonesia sebagai potensi besar untuk membangun budidaya lobster di dalam negeri.
"Jadi pertanyaannya sampai hari ini belum kita manfaatkan BBL Indonesia, inilah sama sama kita pelajari ke depan, pasti bisa kita pecahkan. BBL ini cukup banyak tersedia di negara kita, kalau ini tidak dimanfaatkan saya rasa kita jadi suatu negara cukup sedih," terangnya.
Effendy mengungkap salah satu alasan mengapa Vietnam menjadi juara budidaya lobster. Pertama alasannya karena Vietnam memiliki pendukung yang banyak salah satunya pangan dari alam buat membudidayakan lobster.
"Sesuai pengamatan dan saya sering belajar di sana saya melihat itu adalah dampak dari sungai Mekong, dari sungai Mekong itu dampak dari muara muara sungai akhirnya muncullah bahan bahan organik datang dari hulu sehingga mempermudah tumbuhnya pakan pakan alami kerang kerang kepiting dan lain sebagainya," terangnya.
Ia meyakini Indonesia juga memiliki potensi yang sama untuk menghasilkan pakan-pakan kebutuhan budidaya lobster. Untuk itu dia menyarankan agar negara juga mampu membantu kebutuhan pakan budidaya lobster.
"Selama ini kita kebijakan yang ada selalu, di mana lokasi budidaya lobster, bukan bagaimana mempersiapkan pakan continue dan quantity yang cukup supaya kita bisa budidaya lobster," ujar dia.
(ada/kil)