Sudah sepatutnya pekerja atau karyawan mendapat upah dari perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan menetapkan upah tambahan dalam bentuk insentif atau bonus.
Tetapi tahukah Anda bahwa walaupun sepertinya sama, insentif dan bonus adalah dua hal yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan antara insentif dan bonus yang perlu Anda ketahui.
Perbedaan Bonus dan Insentif
Melansir dari salary.com insentif dan bonus dibedakan berdasarkan beberapa hal berikut ini.
Waktu Pemberian
Bonus diberikan setelah karyawan mencapai tujuan atau melebihi ekspektasi tujuan perusahaan. Sementara insentif diberikan sebelum adanya pekerjaan atau proyek guna memotivasi kerja karyawan.
Tujuan
Tujuan dari bonus adalah hadiah atau apresiasi bagi karyawan untuk kinerja yang memuaskan. Sementara tujuan utama dari insentif adalah mendorong dan memotivasi kerja karyawan supaya bekerja lebih baik.
Skema Pemberian
Insentif merupakan bagian dari program atau skema yang sudah ditetapkan dengan tujuan, kriteria, serta reward yang jelas.
Sementara itu bonus seringkali bersifat tidak menentu jumlahnya. Biasanya pemberi kerja atau perusahaan akan mempertimbangkan apakah akan memberikan bonus atau tidak.
Kelebihan dari Pemberian Bonus atau Insentif kepada Karyawan
Meskipun terkesan membebani anggaran perusahaan, pemberian bonus atau insentif kepada karyawan sebenarnya memiliki sejumlah keuntungan, antara lain sebagai berikut.
1. Dapat Memotivasi Karyawan
Bonus atau insentif dapat menjadi pendorong motivasi yang kuat, yang mendorong karyawan untuk memberikan usaha ekstra dan berusaha mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi untuk mendapatkan insentif.
2. Meningkatkan Kinerja Karyawan
Dengan mengaitkan bonus dengan metrik kinerja atau tujuan tertentu, organisasi dapat melihat peningkatan dalam kinerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan.
3. Karyawan Jadi Lebih Loyal
Menawarkan bonus atau insentif dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan, yang mengurangi turnover dengan membuat karyawan merasa dihargai dan diberi imbalan atas kontribusi mereka.
Perusahaan Mendapatkan Reputasi yang Baik di Pasar Tenaga Kerja
Perusahaan yang menawarkan program bonus atau insentif yang menarik mungkin memiliki keunggulan kompetitif dalam menarik dan mempertahankan pekerja yang berbakat di pasar kerja.
Kekurangan Program Insentif dan Bonus bagi Perusahaan
Walaupun memiliki kelebihan, insentif dan bonus juga memiliki kekurangan antara lain:
1. Pengabaian Tanggung Jawab Tertentu
Karyawan mungkin memprioritaskan pekerjaan khusus yang hanya berkaitan dengan bonus dan mengabaikan aspek-aspek penting lain dari pekerjaan mereka.
Dampaknya bisa menyebabkan fokus yang sempit dan pengabaian terhadap tanggung jawab yang lebih luas.
2. Persepsi Ketidakadilan
Jika kriteria untuk mendapatkan bonus tidak dianggap adil atau transparan, itu dapat menyebabkan rasa tidak puas dan ketidakadilan di antara karyawan. Komunikasi yang jelas dan keadilan dalam distribusi bonus sangat penting.
3. Fokus Jangka Pendek
Bonus dan insentif dapat mendorong karyawan untuk memprioritaskan keuntungan jangka pendek daripada keberlanjutan jangka panjang.
Ini bisa menghasilkan keputusan yang memproritaskan hasil yang diperoleh segera, tetapi mungkin saja tidak berdampak baik bagi organisasi dalam jangka panjang, terutama bila program insentif yang diterapkan hanya berlangsung dalam jangka pendek.
4. Stres dan Kelelahan
Fokus yang berlebihan untuk mencapai target bonus dapat menciptakan stres dan kelelahan di antara karyawan, terutama jika tujuan tersebut tidak realistis atau jika terdapat persaingan yang intens di antara rekan kerja.
5. Biaya dan Anggaran
Bonus insentif tentu akan memberikan beban tambahan kepada anggaran perusahaan. Terlebih bila terjadi penurunan ekonomi organisasi, penyediaan insentif tentu akan menyulitkan keuangan.
6. Ketergantungan
Karyawan mungkin menjadi terlalu bergantung pada bonus, dan motivasi mereka untuk bekerja dengan baik dapat menurun jika program bonus dihentikan atau jika mereka gagal memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus.
Meskipun bonus insentif dapat menjadi alat yang powerful untuk memotivasi dan memberi penghargaan kepada karyawan, manajer harus sadar bahwa mereka perlu dirancang dan dilaksanakan dengan hati-hati untuk mengurangi kemungkinan kerugian.
Tips Mengelola Insentif atau Bonus
Nah jika Anda seorang pemberi kerja atau bos, beberapa tips mengelola insentif atau bonus berikut mungkin bisa diterapkan untuk meminimalisasi kerugian.
1. Berikan Tujuan yang Jelas Saat Menentukan Insentif atau Bonus
Menentukan tujuan sebelum melakukan sesuatu dalam sebuah organisasi adalah hal yang penting.
Anda harus menentukan tujuan jelas pemberian insentif atau bonus ditujukan untuk apa misalnya, meningkatkan strategi perusahaan, produktivitas, penjualan, atau inovasi.
Hal ini akan memudahkan Anda untuk menentukan insentif atau bonus pada karyawan.
2. Sesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan
Ada banyak jenis bonus atau insentif yang bisa Anda berikan kepada karyawan. Misalnya insentif keselamatan, insentif kerjasama tim, atau insentif keberlanjutan.
Demikian juga bonus seperti, bonus penjualan, bonus penugasan di luar negeri atau bonus pertumbuhan bisnis.
Dari semua contoh tersebut adalah penyesuaian dengan kebutuhan perusahaan Anda.
3. Perhatikan Keuangan Perusahaan
Seperti yang sudah dijelaskan, bonus atau insentif akan memberikan beban tambahan pada anggaran perusahaan.
Jangan sampai perusahaan Anda mengalami kolaps akibat memberikan bonus atau intensif tanpa memperhatikan kondisi keuangan perusahaan.
4. Memberikan Bonus dan Insentif Secara Adil
Berikanlah bonus atau insentif sebagaimana mestinya kepada karyawan. Anda juga harus adil dalam artian tetap transparan dan akuntabel dalam memberikan bonus atau insentif.
Ini akan menjaga lingkungan organisasi yang sehat serta meningkatkan kepercayaan dan kepuasan karyawan kepada Anda dan perusahaan.
Simak Video "Video: Pemerintah Siapkan Sistem Insentif Langsung untuk Periset Tahun Ini"
(inf/inf)