Jumlah Uang Minimal Sebulan Biar Bisa Hidup di Jakarta Versi Ahok

Jumlah Uang Minimal Sebulan Biar Bisa Hidup di Jakarta Versi Ahok

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Minggu, 12 Mei 2024 08:00 WIB
Dan yang pertama menduduki negara dengan biaya terendah adalah Indonesia yang memiliki Ibu Kota Jakarta. Indonesia adalah negara pulau terbesar di dunia dan memiliki total populasi 264 juta orang. Biaya hidup di Indonesia terbilang murah yaitu sekitar US$ 340 per bulan.
Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto
Jakarta -

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan jumlah uang minimal yang harus dipegang warga agar bisa hidup layak di Jakarta. Menurutnya setiap keluarga setidaknya harus memiliki Rp 5 juta rupiah per bulan.

"Setiap keluarga di Jakarta punya kemampuan keuangan minimal Rp 5 juta. Ideal tinggal di Jakarta itu harusnya Rp 5-10 juta. Rp 15 juta lebih bagus," ujar Ahok, dikutip dari channel YouTube pribadinya Panggil Saya BTP, Sabtu (11/5/2024).

Menurutnya dalam hal inilah pemerintah harus bisa menjamin agar setiap warga Jakarta setidak-tidaknya memiliki tingkat pendapatan tersebut. Apalagi, kedepannya stasiun Ibu Kota akan berpindah ke IKN dan Jakarta hanya akan menjadi sebuah kota metropolitan yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah dengan adanya uang (minimal pendapatan) seperti ini, pemerintah lah yang harus mengadministrasikan keadilan sosial. Bagian mana yang membuat warga di Jakarta tidak mempunyai (pendapatan) 5 juta," ucap Ahok.

Ia berpendapat salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada warga Jakarta yang belum atau tidak memiliki pekerjaan. Dengan begitu mereka dapat lebih mandiri dan produktif sehingga mampu mencari nafkah sendiri.

ADVERTISEMENT

"Kalau dia tidak punya pekerjaan pun kita harus melatih mereka biar mampu menjadi pasukan yang warna-warni (bisa bekerja di berbagai bidang)," paparnya.

"Ada pasukan yang memperbaiki rumah misalnya, kita latih (supaya) punya sertifikat ngecat, sertifikat pasang keramik, sertifikat pasang atap baja, pasang bata. Nah ini akan membuka kesempatan (bekerja)," tambah Ahok.

Menurut Ahok contoh pelatihan seperti ini dapat menyerap banyak tenaga kerja di Jakarta. Sebab semakin besar ukuran dan tingkat kepadatan sebuah kota, maka semakin besar juga kebutuhan warga sekitar terkait pemeliharaan hunian dan bangunan.

"Kota besar (Jakarta) akan membutuhkan banyak orang untuk maintenance rumah. Orang yang mengerti tentang listrik, mengerti tentang plumbing atau pipa, tentang mesin, ini semua akan dibutuhkan orang. Karena semua kan tinggal vertikal, semua perusahaan akan membutuhkan tenaga-tenaga untuk melakukan maintenance," ungkapnya.

"Nah dari mana untuk melatihnya? Di situlah fungsi pemerintah, melatih dan memberi sertifikat kepada mereka. Tapi yang terutama adalah menjamin kemampuan keuangan minimal Rp 5 juta," pungkasnya.

(rrd/rir)

Hide Ads