PT PLN (Persero) sukses membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan laba bersih sebesar Rp 22,07 triliun pada tahun 2023. Nilai ini meningkat 1,5 kali lipat dari torehan tahun 2022, sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan kondisi keuangan perseroan terus membaik pasca pandemi COVID-19. Menurutnya pencapaian ini berkat upaya transformasi menyeluruh yang terus dilakukan sejak 3 tahun terakhir, mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, sumber daya manusia, hingga pelayanan pelanggan.
"Capaian ini diperoleh atas perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Mulai dari sistem pembangkit, transmisi, distribusi, pengadaan, sistem keuangan, sistem planning hingga restrukturisasi organisasi dan pelayanan pelanggan, sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh dan trengginas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, laba bersih PLN tahun 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp 487,38 triliun. Atau meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. Di sisi lain, perseroan juga berhasil menurunkan utang jangka panjang dan jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.
"Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN bukan hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, melainkan juga mampu mengeksekusinya hingga di level operasional," jelas Darmawan.
Lebih lanjut dia menjelaskan PLN berhasil mencatatkan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terrawatt hour (TWh) atau tumbuh sekitar 5,36% dari tahun 2022. Adapun keberhasilan ini tak lepas dari inovasi pemasaran melalui promo tambah daya dan akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle.
Selain itu juga program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik. Melalui beragam inovasi tersebut, PLN sukses meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp 333,19 triliun, bertambah Rp22,13 triliun dari tahun 2022.
Darmawan menyebut kenaikan pendapatan PLN bukan hanya bersumber dari penjualan tenaga listrik, tapi juga kontribusi dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.
"Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking," jelas Darmawan.
Terbukti sepanjang tahun 2023 bisnis beyond kWh menyumbang sebesar Rp 10,27 triliun terhadap pendapatan perseroan, atau 1,5 kali lipat dari realisasi tahun 2022. Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.
Di sisi lain, Darmawan juga mengapresiasi pemerintah, khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan dan stakeholder lainnya atas dukungan terhadap upaya transformasi PLN.
"Buah dari transformasi ini mustahil PLN raih tanpa dukungan dari Pemerintah. Pemerintah secara konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menghadirkan ekosistem investasi yang menarik bagi para pelaku bisnis dan industri sehingga konsumsi listrik terus tumbuh," jelas Darmawan.
Di tengah upaya mengakselerasi transisi energi di tanah air, kata dia, PLN terus mengedepankan aspek corporate financial sustainability. Hal ini dibuktikan dengan capaian saldo kas perusahaan tahun 2023 yang meningkat tajam menjadi Rp 55,92 triliun dan penurunan utang jangka panjang sebesar Rp 4,24 triliun serta utang jangka pendek sebesar Rp8,53 triliun.
Kinerja ini ditopang oleh beragam inisiatif berupa Proactive Debt Management, pengendalian likuiditas, hingga sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.
"PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang tidak hanya andal, tapi juga berkelanjutan. Di tengah upaya transisi energi, PLN terus mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan menerapkan inisiatif keuangan yang prudent dan kokoh," jelas Darmawan.
Upaya ini turut berdampak positif terhadap peningkatan layanan PLN bagi pelanggan. Darmawan mengatakan PLN mampu memangkas response time dalam penanganan gangguan listrik yang dialami oleh pelanggan, dari rata-rata 24 menit pada tahun 2022 menjadi 19 menit pada tahun 2023.
Sejalan dengan hal tersebut, pengguna aplikasi PLN Mobile juga terus bertambah. Diketahui sepanjang tahun 2023 PLN Mobile telah diunduh oleh 47 juta pengguna, atau bertambah 8 juta dari tahun 2022.
Kinerja positif PLN juga membawa perseroan hingga meraih 779 penghargaan tingkat nasional maupun internasional di sepanjang tahun 2023.
Darmawan menegaskan ke depan PLN akan terus mendorong transformasi perusahaan. Menurutnya, capaian kinerja keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut ini menjadi fondasi yang kuat untuk melanjutkan perjalanan transformasi jilid 2 dengan meningkatkan ketahanan energi melalui transisi energi, digitalisasi, membangun technical skill baru, inovasi peningkatan pendapatan, value creation dan beyond kWh.
"PLN membidik target yang lebih tinggi dari sebelumnya. Melalui transformasi 2.0 moonshot, PLN terus mempersiapkan kompetensi dan technical skill baru guna menjadi perusahaan Top 500 Global Company dan nomor 1 sebagai pilihan pelanggan untuk solusi energi," pungkas Darmawan.
(anl/ega)