BTN Syariah Raih Penghargaan Indonesia Best Domestic Islamic Bank

Dea Duta Aulia - detikFinance
Senin, 03 Jun 2024 13:26 WIB
Foto: dok. BTN Syariah
Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui BTN Syariah meraih penghargaan dua tahun berturut-turut di ajang Euromoney Islamic Finance Award. Khusus di tahun ini, BTN mendapatkan apresiasi sebagai Indonesia Best Domestic Islamic Bank.

Euromoney menetapkan penilaian tertinggi pada Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah) karena telah menunjukkan komitmennya selama tahun 2023 dalam mendukung perumahan berkelanjutan hingga meluncurkan inisiatif lingkungan dan tata kelola perusahaan.

"Penghargaan ini merupakan suatu pencapaian bagi BTN Syariah dalam proses transformasinya menjadi Bank Umum Syariah pada tahun 2025 mendatang," kata Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar dalam keterangan tertulis, Kamis (230/5/2024).

Euromoney menilai BTN dan BTN Syariah memainkan peran penting dalam mendukung program perumahan nasional, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Sebagai distributor utama KPR bersubsidi pemerintah di Indonesia, BTN memperoleh lebih dari 70% alokasi pemerintah, sehingga menambah kuota sebesar 167.346 unit atau sekitar Rp 26 triliun pada tahun 2023.

Pada era digital seperti saat ini, BTN mampu beradaptasi dengan baik dengan menciptakan digital mortgage ecosystem yang komprehensif, dan melihat pertumbuhan yang mengesankan di seluruh saluran digitalnya.

Menurutnya, hal itu termasuk peningkatan pengguna aktif perbankan seluler sebesar 50% dari tahun ke tahun, pertumbuhan sebesar 56% dalam pengajuan kredit pembiayaan perumahan (KPR) melalui situs web BTN Properti termasuk aplikasi pendukungnya dengan peningkatan sebesar 55% dalam layanan digital proyek perumahan yang terdaftar.

Penilaian positifnya terhadap BTN Syariah karena bank tersebut juga menunjukkan komitmennya terhadap ekonomi keberlanjutan. Salah satunya menerapkan inisiatif ramah lingkungan seperti memasang panel surya di kantornya dan bergabung dengan organisasi seperti Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) dan Inisiatif Pembiayaan Program Lingkungan PBB (UNEPFI).

Pada masa transisi sebagai BUS, BTN Syariah memperkuat pondasi bisnis dengan sejumlah strategi, khususnya dalam menurunkan kredit bermasalah, meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta penyaluran kredit perumahan maupun kredit ke UMKM.

"Tahun 2023 merupakan tahun yang penting karena pada masa tersebut, BTN Syariah melakukan banyak inovasi dengan merilis produk pembiayaan baru seperti pembiayaan multimanfaat refinancing atas aset, selain properti dengan mekanisme Musyarakah/syirkah dan Bai'i dan pembiayaan perumahan dengan cara penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna/manfaat berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan atau seperti KPR rent to own," tutur Hirwandi.

Pondasi tersebut, menurutnya, tidak hanya akan memperkuat bisnis BTN Syariah ke depan tapi juga mendukung pemerintah dalam membangun perekonomian ekonomian syariah yang diproyeksikan BI dapat tumbuh sebesar 4,7-5,5% dan pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah diproyeksikan berada pada kisaran 10-12% pada tahun 2024.

Prestasi Best Domestic Islamic Bank di Indonesia, mampu membuat BTN Syariah terus menunjukkan kinerja terbaiknya dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia sehingga berperan lebih besar dalam mendukung perekonomian nasional.

"Pada masa transformasi BTN Syariah sedang mengembangkan program keuangan syariah yang mendukung program ekonomi syariah yang masuk dalam program utama BI, seperti memperluas dan memperbesar porsi pembiayaan di luar KPR, diantaranya UMKM, dan program pasar keuangan syariah seperti penerbitan SUKUK Tapera perdana pada tahun 2023 lalu," tutup Hirwandi.

Sebagai informasi, BTN Syariah mencetak laba bersih senilai Rp 164,1 miliar pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh 56,1% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 105,1 miliar.

Kenaikan laba bersih BTN Syariah ditopang oleh penyaluran pembiayaan yang meningkat 20% menjadi Rp 39,1 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan dengan Rp 32,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penghimpunan DPK BTN Syariah, yang mencapai 20,3% menjadi Rp 42,9 triliun. BTN Syariah juga membukukan peningkatan aset sebesar 17,9% yoy menjadi Rp 54,8 triliun pada kuartal I 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 46,5 triliun.



Simak Video "I'tikaf Menenangkan Diri & Hati"

(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork