Pemasok Suku Cadang Recaro dan BBS Bangkrut, Ini Biang Keroknya!

Pemasok Suku Cadang Recaro dan BBS Bangkrut, Ini Biang Keroknya!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 02 Agu 2024 12:46 WIB
Ilustrasi gulung tikar atau bangkrut.
Ilustrasi bangkrut (Foto: Melinda Gimpel/Unsplash)
Jakarta -

Pasar suku cadang otomotif mulai goyang. Dua merek otomotif Jerman, Recaro dan BBS sama-sama mengajukan kebangkrutan pada minggu yang sama.

Dilansir dari Carexpert, Jumat (2/8/2024), fenomena ini dinilai menjadi petunjuk utama masa-masa sulit bagi pemasok suku cadang merek terkenal.

Recaro telah mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan Lokal Esslingen. Alasannya adalah kesulitan keuangan yang signifikan akibat kenaikan harga yang ekstrem dalam beberapa tahun krisis terakhir. Recaro juga menyinggung masalah hilangnya kontrak besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merek tersebut masih memasok jok sport yang ketat ke sejumlah perusahaan mobil termasuk Ford, Porsche, BMW, dan banyak lagi.

"Dampak produk lama dan operasi bisnis memengaruhi pengembangan penawaran produk baru selama pengurangan regional dalam pengeluaran pembelian kendaraan," ujar Recaro.

ADVERTISEMENT

Menurut Recaro, perusahaan masih akan terus memproduksi jok otomotif sementara proses administrasi berlangsung.

BBS sendiri merupakan satu-satunya pemasok roda untuk Formula1. Perusahaan telah memasuki tahap administrasi untuk pengajuan kebangkrutan di Jerman minggu ini.

Perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan ke Pengadilan Lokal Rottweil. Menurut publikasi yang beredar, BBS mengakui gagal membayar gaji para pekerjanya pada bulan Mei dan Juni.

Ini bukan pertama kalinya merek ini mengalami kesulitan, BBS sebelumnya mengalami lima krisis keuangan sejak tahun 2007. Perusahaan baru sehat setelah diakuisisi oleh pemilik barunya, ISH Management Services, pada bulan Juni tahun ini.

BBS menjadi terkenal sebagai pemasok velg untuk mobil berperforma tinggi, memproduksi beberapa desain paling ikonik seperti velg tiga bagian RS yang menjadi salah satu velg paling populer di akhir tahun 1980-an dan 1990-an.

BBS dan Recaro disebut mengalami kekurangan bisnis di pasar suku cadang menyusul maraknya merek 'replika' yang lebih murah. Hal ini lah yang jadi biang kerok kebangkrutan dua merek besar itu.

Di pasar replika banyak pihak yang menawarkan desain serupa atau identik dengan harga yang jauh lebih rendah. Tentunya barang-barang replika ini kualitasnya akan sangat dipertanyakan.

(hal/das)

Hide Ads