Auditor internal merupakan komponen yang dianggap sangat penting bagi sebuah perusahaan, institusi maupun organisasi. Perannya cukup vital untuk mendeteksi adanya hal-hal negative yang bisa membawa kehancuran.
Presiden IIA Indonesia Angela Simatupang mengatakan, auditor internal memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah organisasi. Sebab auditor internal harus memiliki kemampuan identifikasi risiko sebelum krisis terjadi.
"Internal Auditor memiliki kesempatan yang luar biasa untuk mendorong perubahan positif bagi organisasi karena internal auditor memiliki kemampuan mengidentifikasi risiko sebelum terjadinya krisis serta mendorong perbaikan untuk efisiensi," tuturnya dikutip Rabu (28/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikannya alam Konferensi Regional The Asian Confederation of Institute of Internal Auditors (ACIIA) Tahun 2024 diselenggarakan di Bali, pada 28-29 Agustus 2024. Tahun ini, IIA Indonesia menjadi tuan rumah konferensi regional tahunan yang merupakan ajang pertemuan bagi para profesional audit internal di kawasan Asia Pasifik. Para peserta dapat mendiskusikan berbagai isu strategis terkait audit internal, Governance, Risk Management and Control serta memperluas jaringan profesional dengan para praktisi internal audit terkemuka di level global, regional, maupun nasional.
"Dengan diadakannya ACIIA Regional Conference di Indonesia menunjukkan komitmen para profesional internal auditor Indonesia yang tidak hanya menjalankan tugas rutinnya dalam mengawal pengendalian internal di organisasi masing-masing, menjaga tata kelola, serta manajemen risiko, tapi juga keinginan dan kemauan untuk terus mengambil peran yang lebih berdampak positif untuk memajukan organisasinya masing-masing," tutur Dyan Garneta, Governor IIA Indonesia yang juga menjabat sebagaiDirektur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian.
Acara ini dihadiri lebih dari 730 peserta dari lebih dari 300 organisasi baik secara offline maupun online. Peserta konferensi berasal dari 19 negara antara lain Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, China, Malaysia, Thailand, dan Arab selain tentunya dari Indonesia. Sepanjang dua hari konferensi diisi dengan berbagai sesi diskusi panel, presentasi dan diskusi interaktif mengenai beragam isu-isu terkini seputar Governance, Risk and Control dengan 23 pembicara terkemuka dari Indonesia maupun dari negara lain, antara lain emerging technology yang perlu diperhatikan dan dapat digunakan untuk mendukung profesi audit internal dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, perlindungan data pribadi, keberlanjutan (sustainability), fraud, dan terutama membahas The Global Internal Audit Standards yang baru diluncurkan awal tahun ini yang akan menjadi standar profesi serta guidance bagi profesi audit internal di seluruh dunia.
(das/das)