RI Deflasi 4 Bulan Beruntun, Tanda Daya Beli Orang RI Anjlok?

RI Deflasi 4 Bulan Beruntun, Tanda Daya Beli Orang RI Anjlok?

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 03 Sep 2024 06:00 WIB
Pembeli berbelanja kebutuhan pokok di salah satu pasar ritel modern di Tangerang Selatan, Kamis (11/2/2021). Dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan pertama, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Februari 2021 sebesar 0,01% secara bulanan (month-to-month/MtM). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan secara tahun kalender sebesar 0,25% dan secara tahunan (year-on-year/YoY) 1,26%. Para analis menyatakan trend inflasi yang melambat di bulan Februari tersebut mendorong ancaman deflasi atau daya beli rendah.
Ilustasi/Foto: Ari Saputra

Penyebab Deflasi Agustus

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,52% dan memberikan andil deflasi 0,15%.

Di sisi lain, masih terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi yang di antaranya adalah bensin dan cabai rawit dengan andil inflasi masing-masing 0,03%, kopi bubuk dan emas perhiasan dengan andil inflasi masing-masing 0,02%, kemudian beras, sigaret kretek mesin dan ketimun memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pudji menambahkan lagi, deflasi pada Agustus 2024 sebesar 0,03% ini didorong oleh deflasi komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi 1,24% dengan andil deflasi sebesar 0,20%. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen harga bergejolak adalah bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras.

Selanjutnya komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,20% dengan andil inflasi sebesar 0,13%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah kopi bubuk, emas perhiasan, biaya SD, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi dan biaya SMP.

ADVERTISEMENT

Berikutnya komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 0,23% dengan andil inflasi sebesar 0,04%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah bensin dan sigaret kretek mesin.

"Sebanyak 26 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami deflasi. Sedangkan 12 lainnya mengalami inflasi. Deflasi terdalam sebesar 0,39% terjadi di Kalimantan Tengah, sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Papua Barat yaitu sebesar 0, 31%," tutup Pudji.

Simak Video: Pengamat Nilai Aturan Potong Upah Buruh 25% Bisa Lemahkan Daya Beli

[Gambas:Video 20detik]




(aid/rrd)

Hide Ads