Impor Pangan RI Melesat, Beras Naik 121,34%

Impor Pangan RI Melesat, Beras Naik 121,34%

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 17 Sep 2024 12:52 WIB
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo berbendera Vietnam di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (25/8/2023). Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog mengimpor sebanyak 2 juta ton beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP) tahun 2023 dan hingga kini sudah terealisasi sebanyak 1,3 juta ton dan sisanya 700 ribu ton akan diupayakan secara bertahap hingga akhir tahun 2023. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Ilustrasi kegiatan impor beras - Foto: ANTARA FOTO/AMPELSA
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan impor beberapa komoditas pangan Indonesia. Impor pangan seperti gandum dan meslin, gula, sampai beras tercatat mengalami kenaikan secara kumulatif dari Januari-Agustus 2024.

"Sepanjang Januari-Agustus 2024 impor gandum dan meslin, gula, serta beras telah menyumbang sekitar 5,07% terhadap total impor non migas Indonesia," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa (17/9/2024).

Pudji mengatakan total impor gandum dan meslin sepanjang Januari-Agustus 2024 mencapai 8,44 juta ton dengan nilai US$ 2,56 miliar. Jumlah itu naik 3,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci dijelaskan, negara asal impor terbesar untuk komoditas gandum dan meslin adalah Australia yang menyumbang 2,27 ton senilai US$ 707,39 juta; kemudian dari Kanada 1,82 juta ton senilai US$ 639,71 juta; dan dari Argentina 1,32 juta ton senilai US$ 373,56 juta.

Sementara itu, untuk impor gula selama 8 bulan pertama di 2024 mencapai 3,38 juta ton dengan nilai US$ 2 miliar. Nilai itu naik 5,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Andilnya sekitar 1,56% dari total impor non migas Indonesia. Brasil merupakan negara asal impor gula terbesar," beber Pudji.

Lalu impor beras selama Januari-Agustus 2024 adalah 3,05 juta ton dengan nilai US$ 1,91 miliar. Jumlah itu meningkat tajam hingga 121,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Negara asal impor beras tertinggi adalah Thailand dengan jumlah mencapai 1,13 juta ton senilai US$ 734,78 juta; lalu Vietnam 0,87 juta ton senilai US$ 542,86 juta; dan Pakistan 0,46 juta ton senilai US$ 290,56 juta.

"Beras naik 121,34%. Memberikan andil sebesar 1,50% dari total nilai impor non migas Indonesia," ujar dia.

Simak juga Video 'Ahli Gizi: Yuk Kembali ke Pangan Lokal, Itu Jauh Lebih Sehat':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/kil)

Hide Ads