Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka-bukaan masa depan program Tol Laut. Program ini dimulai sejak 2015 untuk mengurangi disparitas harga di Indonesia.
Awalnya program Tol Laut hanya terdiri 11 trayek saja, kini setelah hampir satu dekade jangkauannya makin luas hingga 39 trayek. Dari data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, 39 trayek meliputi 115 pelabuhan yang menjangkau 91 kabupaten dan kota, serta menghubungkan 24 provinsi di Indonesia.
Budi Karya menilai, Tol Laut menjadi program yang tidak akan ada habisnya. Menurutnya, secara bertahap pemerintah akan terus mengoptimalkan titik singgah dari Tol Laut. Kemungkinan 39 trayek bisa saja bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang 39, tapi ini berada di titik belum paling ujung. Saat kapal berjalan masih ada daerah yang belum disinggahi. Kita maksimalkan titik-titik itu dari 39 di antaranya bisa buat satu jumlah titik singgah yang signifikan," ungkap Budi Karya dalam diskusi FMB 9 yang disiarkan virtual, Senin (30/9/2024).
Di sisi lain, beberapa trayek Tol Laut sudah mulai ada yang menjadi kawasan komersial dan subsidinya bisa dikurangi, misalnya di Kupang dan Maumere. Subsidi yang berkurang itu bisa diarahkan ke daerah yang masih butuh disinggahi Tol Laut.
Subsidi angkutan Tol Laut diberikan ke daerah yang volume bongkar muat logistiknya masih sedikit. Subsidi tersebut diharapkan memicu perekonomian daerah, sehingga volume logistiknya bisa bertambah dan bisa beroperasi komersial tanpa subsidi.
"Kupang ada sekarang sudah mulai komersial, dananya itu kita bisa pakai ke tempat lain. Maumere juga sama, tinggal 1 kontainer aja paling kalau nitip. Kita ini dananya bisa diberikan ke tempat ke lain yang membutuhkan dan titik singgah ditambah," tutur Budi Karya.
Skema hub and spoke di halaman berikutnya.