Skema Hub and Spoke
Budi Karya mengatakan, pihaknya sedang mengkaji skema hub and spoke untuk alur pelayaran barang. Skema ini dinilai dapat memberikan jangkauan yang lebih baik untuk alur logistik ke berbagai daerah.
Jadi, pemerintah akan membuat beberapa daerah menjadi hub atau pusat pengiriman logistik. Pemerintah akan membuka jalur pelayaran ke hub tersebut sebagai jalur komersial menggunakan kapal besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, barang-barang dari hub itu akan diangkut lagi ke wilayah lain yang menjadi spoke. Nah, daerah yang terpencil bisa dijadikan sebagai spoke, pengangkutan akan menggunakan kapal yang lebih kecil namun bisa lebih banyak intensitasnya. Kapal-kapal kecil ini akan disubsidi operasionalnya.
"Kita mulai bicarakan skema hub and spoke, jadi hub-nya itu dengan kapal besar tapi titik tertentu jadi komersial. Dari hub itu akan diberangkatkan ke tempat yang kecil, misal Kupang, Ambon, Ternate, Mentawai, dan sebagainya," ungkap Budi Karya.
Dengan skema ini pengiriman barang bisa menjadi lebih efisien dan lebih cepat. Bila menggunakan Tol Laut dari Jakarta dan kota besar lainnya, ke daerah terpencil di Indonesia bisa 7-10 hari. Namun, dengan skema hub and spoke, kapal yang mengambil barang dari hub ke wilayah yang menjadi spoke bisa cuma 2-3 hari saja.
"Dengan ini jadi komersial maka trayek akan banyak tapi pendek, misal dari Kupang, ke Sumbawa dengan kapal kecil kapalnya kapal RORO, sehingga bisa menuju titik end dengan cepat. Jadi spoke-nya itu cuma 2-3 hari," beber Budi Karya.
(hal/ara)