Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai harga susu ikan dapat lebih murah apabila masuk ke menu program makan bergizi gratis (MBG) usungan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Harganya bisa menjadi Rp 5.000 per botol.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistyo mengatakan harga susu ikan saat ini lebih mahal dibandingkan dengan susu lain karena produksinya yang masih terbatas.
Budi menyebut saat ini baru ada satu pabrik Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang terletak di Indramayu dengan kapasitas produksi 30.000 per bulan. Dengan berkembangnya industri pabrik Hidrolisat Protein Ikan (HPI), harganya bisa lebih terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti dengan berkembangnya industri pabrik-pabrik ini itu nanti akan lebih murah kan konsumen naik. Makanya kami dorong para pelaku usaha segera untuk bangun pabriknya nanti akan jadinya kan supaya harga lebih murah," kata Budi saat ditemui di Kantor, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).
Lebih lanjut, dengan kapasitas produksi bahan baku susu ikan saat ini, dapat menyediakan 100.000 botol siap minum ukuran 200 ml. Dari kemasan botol itu, dia bilang keluar harga jual Rp 5.000 per botol. Harga ini jauh berbeda dengan kemasan susu kotak yang di banderol Rp 118.000 dengan berat 135 gram.
"Jadi kalau yang diproduksi sekarang itu sudah bisa 100.000 botol yang diminum itu. Nah, dengan kemasan itu mereka sudah menghitung itu sekitar masuk dari program susu gratisnya itu sekitar Rp 5.000, informasi yang saya diterima. Jadi, kalau kemasan satu kotaknya seharusnya Rp 118.000. Namun ketika jadikan susu yang siap minum itu harganya katanya masuk," tambahnya.
Sebelumnya, Founder perusahaan yang memproduksi susu ikan, Berikan Protein Yogie Ary mengatakan tidak bisa membandingkan dengan setara harga antara susu sapi biasa dengan susu ikan. Menurutnya, teknologi yang digunakan dalam proses produksi kedua susu hewani tersebut berbeda.
Susu ikan menggunakan teknologi hidrolisat sehingga dapat diformulasikan bebas laktosa. Sementara, susu sapi ada yang menggunakan teknologi hidrolisat, ada juga yang tidak sehingga harganya pun berbeda.
"Nggak apple to apple sama susu sapi Itu gak bisa juga ya pertama teknologinya berbeda. Kalau misalnya susu sapi yang biasa dengan susu sapi yang pakai teknologi hidrolisat Itu harganya berbeda. Jadi gak bisa kita apple to apple membandingkan," kata Yogie saat ditemui di Pabrik HPI Berikan Protein, Indramayu, Rabu (18/9/2024).
Apabila ingin seimbang membandingkannya, Yogie menyebut bisa menggunakan susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat. Susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat ini diperuntukkan bagi penderita intoleransi laktosa.
Dia pun mengklaim apabila susu ikan jauh lebih murah dibandingkan dengan susu sapi yang menggunakan teknologi hidrolisat.
"Jadi ada juga susu sapi menggunakan teknologi hidrolisat untuk yang laktosa intolerans. Nah kalau itu dibandingkan ke sana jelas susu ikan jauh lebih murah dibandingkan dengan susu sapi dengan teknologi yang sama. (Jadi) apple to apple," jelasnya.
Simak Video: IDI: Susu Ikan Bisa Jadi Alternatif Buat Anak yang Tak Suka Makan Ikan