Sandiaga Puji Sinergi INOTEK, Sampoerna, BRIN Dampingi UMKM Naik Kelas

Sandiaga Puji Sinergi INOTEK, Sampoerna, BRIN Dampingi UMKM Naik Kelas

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Senin, 14 Okt 2024 12:15 WIB
Sandiaga Apresiasi Sinergi INOTEK, Sampoerna, BRIN Dampingi UMKM Naik Kelas
Foto: Dok. Sampoerna

Lebih lanjut, pihaknya membuka diri terhadap masukan dari pelaku UMKM terkait persoalan yang dihadapi. Dengan begitu diharapkan bisa segera mencari solusi alternatifnya.

Dia pun menyambut baik kolaborasi BRIN dengan INOTEK dan SETC untuk mendampingi UMKM. Lewat para periset BRIN, pelaku UMKM dapat mendapatkan solusi relevan atas permasalahan yang dihadapi di lapangan.

"Biasanya UMKM bisa bertahan karena menemukan inovasi baru yang berbeda dengan di pasaran," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada dikatakan Asisten Deputi Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo. Dia menekankan yang paling penting bagi UMKM ialah kapasitas SDM, sementara teknologi hanyalah sarana. Untuk itu pelatihan literasi digital menjadi relevan sembari meningkatkan pemerataan akses infrastruktur teknologi digital.

"Banyak UMKM di daerah mengeluh internet lambat, lalu harga pulsa mahal. Jadi ada dua hal yang harus kita lakukan yakni [pemerataan] infrastrukturnya dan [peningkatan] kapasitas SDM," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenkopUKM Riza Damanik mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menjadi momentum lompatan pelaku UMKM untuk mengakses teknologi digital.

Sebelum pandemi, UMKM nasional yang sudah go digital kurang dari 9 juta, sementara saat ini UMKM yang go digital telah lebih dari 25 juta. Diharapkan tahun ini, target target 30 juta UMKM go digital dapat tercapai.

"Tantangan di lapangan itu literasi yang masih kurang. Tapi UMKM kita juga cepat belajar sehingga jumlah yang go digital meningkat," katanya.

Riza mengingatkan digitalisasi tidak boleh disempitkan dengan produk UMKM masuk ke lokapasar atau platform e-commerce. Digitalisasi memiliki arti yang lebih luas hingga ke aspek mendorong produktivitas.

Mengutip riset SMSE terbaru, lanjutnya, sebanyak 84% pelaku UKM mengaku digitalisasi meningkatkan penjualan, 62% menyebut digitalisasi memperluas pangsa pasar, 73% UMKM mengaku digitalisasi mendorong efektivitas dan 50% meningkatkan efisiensi.

"Jadi ini hulu-hilir, kita perlu memperluas imajinasi tentang digitalisasi sehingga tidak hanya ramai di e-commerce tapi juga kuat pada sisi produksi," imbuhnya.


(akd/ega)

Hide Ads