Warganya Cuma Kerja 4 Hari dalam Seminggu, Ekonomi Islandia Makin Moncer

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 27 Okt 2024 19:30 WIB
Ilustrasi/Foto: Patrick Gorski/NurPhoto via Getty Images
Jakarta -

Islandia punya perekonomian yang mengungguli sebagian besar negara-negara Eropa lainnya. Hal ini terjadi usai penerapan sistem hari kerja yang lebih pendek, yakni hanya empat hari dalam seminggu.

Dikutip dari CNN Business, Minggu (27/10/2024), di kisaran tahun 2020-2022 sebanyak 51% pekerja di Islandia menerima tawaran jam kerja dengan durasi yang lebih pendek. Jumlah pekerja tersebut diproyeksikan sudah jauh lebih tinggi saat ini.

Menurut Institut Otonomi di Britania Raya dan Asosiasi Islandia untuk Keberlanjutan dan Demokrasi (Alda), tahun lalu, Islandia mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada kebanyakan negara Eropa. Bahkan, tingkat penganggurannya merupakan salah satu yang terendah di Eropa.

"Studi ini menunjukkan kisah sukses yang nyata. Jam kerja yang lebih pendek telah tersebar luas di Islandia dan ekonominya kuat di sejumlah indikator," kata Peneliti Alda, Gudmundur D. Haraldsson.

Dalam sejarahnya, telah dilakukan dua uji coba besar antara tahun 2015 dan 2019, di mana pegawai sektor publik di Islandia bekerja 35-36 jam per minggu tanpa pengurangan gaji. Kebanyakan dari peserta ini sebelumnya bekerja 40 jam seminggu.

Uji coba tersebut melibatkan 2.500 orang, lebih dari 1% populasi pekerja Islandia saat itu. Langkah itu ditujukan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas sekaligus meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja.

Dari uji coba tersebut, para peneliti menemukan bahwa produktivitas tetap sama atau meningkat di sebagian besar tempat kerja, sementara kesejahteraan pekerja meningkat secara drastis berdasarkan berbagai ukuran, mulai dari stres dan kelelahan yang dirasakan hingga kesehatan dan keseimbangan kehidupan kerja.

Setelah uji coba tersebut, serikat pekerja Islandia pun menegosiasikan pengurangan jam kerja bagi puluhan ribu anggota mereka di seluruh negeri.

Prospek Ekonomi Dunia terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan, pada 2023 ekonomi Islandia tumbuh sebesar 5%, tingkat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Malta di antara negara-negara kaya Eropa. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan rata-rata negara tersebut yang hampir 2% dalam satu dekade pada 2006-2015.

Namun demikian, IMF justru memperkirakan pertumbuhan di Islandia tahun ini dan tahun depan jauh lebih lambat. Hal ini didorong oleh melemahnya permintaan domestik dan melambatnya pertumbuhan belanja pariwisata pada 2024.

Sementara itu, laporan tersebut juga menyebutkan, angka pengangguran Islandia berada di angka 3,4% tahun lalu, lebih dari setengah rata-rata untuk ekonomi negara maju Eropa. Lembaga tersebut memperkirakan angka ini akan naik sedikit menjadi 3,8% tahun ini dan tahun depan.

Di sisi lain, sistem empat hari kerja dalam seminggu ini telah diuji coba dalam beberapa eksperimen di seluruh dunia. Adapun pada 2022 silam, uji coba berhasil dilakukan di 33 perusahaan dengan mayoritas berpusat di Amerika Serikat (AS) dan Irlandia.




(shc/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork