BRI Imbau Nasabah Waspadai Penipuan Berkedok Tagihan Pajak di WhatsApp

Shalli Irda - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2024 13:42 WIB
Foto: Dok. BRI
Jakarta -

Modus penipuan perbankan yang menyamar sebagai petugas pajak melalui WhatsApp masih marak terjadi dan sangat meresahkan. Terkait hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau nasabah untuk waspada terhadap penipuan berbentuk digital ini dan menjaga keamanan data perbankan mereka.

Pelaku kejahatan modus ini akan menyamar sebagai petugas pajak yang mengirimkan tagihan pajak kepada korban, yang ternyata file tersebut merupakan file berekstensi APK.

Penipuan digital dan social engineering dapat menipu nasabah, mengakibatkan kebocoran data transaksi perbankan, dan mengancam keamanan dana. Untuk mengatasi hal ini, BRI terus meningkatkan edukasi dan memberikan langkah praktis untuk membantu nasabah menghindari penipuan.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M Nugraha menekankan bahwa keamanan data merupakan prioritas utama BRI. Karena hal ini berdampak langsung pada keamanan dana nasabah.

"Pengamanan dilakukan mulai dari sisi network, server, data center, dengan tujuan yang komprehensif dan end to end. Keamanan dari pemantauan juga dilakukan," ujar Arga, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/11/2024).

"Namun bagian utamanya, kami meng-encourage user, jangan sampai hal yang dianggap sederhana, justru berbalik menyerang. Jadi misalnya jangan pernah sekali-kali menyerahkan username, password, dan OTP kepada orang lain, bahkan pihak yang mengaku sebagai BRI sekalipun," sambungnya.

Menurutnya, keamanan siber adalah upaya yang berkesinambungan. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat sistem keamanannya guna memastikan keamanan data dan dana nasabah terjaga.

Maka dari itu, Arga menambahkan masyarakat juga dapat memerangi cybercrime, dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

  • Jangan pernah membagikan informasi pribadi seperti username, password, atau OTP kepada siapa pun
  • Hati-hati dengan pesan atau email yang mencurigakan yang mengatasnamakan BRI atau instansi resmi lainnya. Untuk memastikan kebenarannya agar menghubungi Call Center resmi instansi tersebut
  • Gunakan koneksi internet yang aman saat mengakses BRImo
  • Aktifkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh BRImo
  • Lakukan verifikasi dua faktor (2FA) untuk setiap transaksi penting
  • Perbarui aplikasi BRImo secara berkala
  • Laporkan segera jika menemukan aktivitas mencurigakan.

"Jadi prinsip kehati-hatian nasabah dan praktik keamanan wajib dilakukan, seperti jangan install APK sembarangan, install game gratisan. Kami coba mengamankan sejauh yang kami bisa, tapi device nasabah itu kan sifatnya personal," ujar Arga.

Arga menjelaskan bahwa menjaga kerahasiaan adalah tanggung jawab bersama antara BRI dan nasabah, dan keamanan tidak dapat dijaga tanpa kesadaran dari nasabah.

Selain tagihan pajak, berbagai modus penipuan digital lainnya, seperti undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, tagihan BPJS, foto paket dari kurir, surat tilang, dan surat tagihan pajak, juga marak dan berpotensi merugikan masyarakat

Lihat juga Video 'Anggota KPU Gorontalo Bantah Menipu Warga Rp 550 Juta':






(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork